Pemprov Lampung juga mengalokasikan total anggaran Rp3.997.800.000 untuk pembangunan dan peningkatan jalan lingkungan di 4 kabupaten, dengan perincian :
1. Lampung Selatan berupa peningkatan jalan rabat beton sepanjang 803,66 meter di Desa Bandar Rejo, Kecamatan Natar.
2. Lampung Timur, peningkatan jalan rabat beton sepanjang 840,94 meter di Desa Taman Sari, Kecamatan Purbolinggo.
3. Lampung Utara, yakni peningkatan jalan rabat beton sepanjang 809,29 meter di Desa Wonomarto, Kecamatan Kotabumi Utara.
4. Pringsewu, berupa peningkatan jalan rabat beton sepanjang 858,74 meter di Pekon Tambah Rejo, Kecamatan Gadingrejo.
Keempat proyek ini tidak hanya mendukung kelancaran transportasi hasil pertanian. Namun juga membuka peluang pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih merata dan berkelanjutan, sehingga berdampak pada upaya pengentasan kemiskinan.
Bidang Layanan Publik
Pelayanan publik didorong untuk berbasis digital. Cepat, transparan, dan berorientasi pada kepuasan masyarakat. Pemerintah Provinsi Lampung menginisiasi peluncuran super Apps bernama Lampung-In, sebuah aplikasi layanan publik digital terpadu yang dirancang untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai layanan pemerintahan secara cepat dan efisien. Lampung-In bertujuan untuk menjadi pusat layanan publik digital terintegrasi di Provinsi Lampung.
Pembangunan fasilitas layanan publik Drive Thru Pelayanan Terpadu telah direalisasikan, sebagai upaya mendukung pelayanan publik yang memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk membayar pajak kendaraan bermotor dengan waktu pengurusan yang singkat
Program Desaku Maju
Program Desaku Maju merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang menjadi salah satu program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung yang mampu mempercepat transformasi desa dari kategori berkembang menjadi desa maju dan mandiri.
Hingga Mei 2025, program ini telah diimplementasikan di 490 desa, dengan hasil yang menggembirakan: 952 desa naik status menjadi desa maju dan 579 desa menjadi desa mandiri.
Jumlah desa mandiri di Provinsi Lampung (23,51%) berada di atas rata-rata nasional (22,85%). Bahkan, jumlah desa tertinggal berhasil ditekan hingga 60% dibandingkan tahun 2022.
Program Desaku Maju menyasar aspek strategis desa seperti pelatihan manajemen BUMDesa, digitalisasi layanan dan pemasaran melalui platform Desamart, serta penguatan program ketahanan pangan berbasis potensi lokal.