Sekolah Rakyat Lampung Dibuka Juni Ini

Senin 02 Jun 2025 - 21:16 WIB
Reporter : Prima Imansyah Permana
Editor : Yuda Pranata

BANDARLAMPUNG – Program Sekolah Rakyat untuk jenjang sekolah menengah atas (SMA) di Provinsi Lampung siap dimulai tahun ajaran 2025/2026. 

Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Sosial (Dissos) menargetkan 75 peserta didik ditetapkan paling lambat 18 Juni 2025.

Kepala Dissos Lampung Aswarodi mengungkapkan pihaknya telah menerima arahan langsung dari Kementerian Sosial untuk segera melakukan proses rekrutmen calon peserta didik.

’’Insya Allah, program Sekolah Rakyat mulai berjalan tahun ajaran ini. Kami sudah mendapat instruksi resmi dari Kemensos untuk segera menyiapkan proses rekrutmen siswa,” ujar Aswarodi, Senin (2/6).

Program yang diperuntukkan keluarga miskin ini akan memulai pelaksanaan sementara di gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Lampung, sembari menunggu selesainya pembangunan gedung permanen di kawasan Kotabaru.

’’Gedung BPSDM Lampung menjadi lokasi penampungan sementara. Daya tampung ditetapkan untuk tiga rombongan belajar (rombel), masing-masing terdiri dari 25 siswa. Total 75 peserta didik akan direkrut pada tahap pertama,” jelasnya.

Program ini, lanjut Aswarodi, sepenuhnya berbasis asrama dan ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem, khususnya yang masuk dalam desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTKS).

BACA JUGA: Neraca Perdagangan RI Surplus 60 Bulan Berturut-turut

’’Yang menjadi kriteria adalah anak-anak dari keluarga yang terdaftar dalam data kemiskinan nasional. Fokusnya pada anak-anak yang benar-benar tidak mampu dan memiliki motivasi belajar tinggi,” tegas Aswarodi.

Selain berasal dari keluarga kurang mampu, calon peserta didik juga harus memenuhi sejumlah persyaratan, antara lain lolos pemeriksaan kesehatan serta mendapat izin tinggal di asrama dari orang tua atau wali.

“Kami pastikan calon siswa dalam kondisi sehat, baik secara fisik maupun mental. Ini penting karena mereka akan tinggal di asrama selama mengikuti proses pendidikan,” tambahnya.

Terkait tenaga pendidik, Kementerian Sosial telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen).

Guru-guru yang akan mengajar kemungkinan besar berasal dari tenaga pendidik yang sudah ada dan akan ditempatkan berdasarkan instruksi Dinas Pendidikan setempat.

“Kemensos sudah berkoordinasi dengan Kemendikbudristek melalui Dirjen Dikdasmen. Nantinya akan diinstruksikan kepada Dinas Pendidikan untuk menyiapkan tenaga guru, kemungkinan besar akan memanfaatkan tenaga pengajar yang sudah tersedia,” ujar Aswarodi.

Sementara itu, pembangunan gedung utama Sekolah Rakyat di kawasan Kotabaru dijadwalkan mulai berlangsung pada Juni ini. Gedung tersebut dirancang sebagai pusat kegiatan belajar berbasis asrama untuk menampung lebih banyak siswa miskin dari berbagai kabupaten/kota di Lampung.

Tags :
Kategori :

Terkait