Cedera Panjang, Jorge Martin Berniat Tinggalkan Aprilia

Rabu 14 May 2025 - 08:15 WIB
Reporter : Rizky Panchanov
Editor : Rizky Panchanov

JAKARTA - Juara Dunia MotoGP 2023/2024, Jorge Martin kembali menjadi sorotan di paddock MotoGP setelah kabar pertemuannya dengan manajemen Aprilia Racing di Le Mans mengemuka.

Pembalap asal Spanyol itu dikabarkan ingin mengaktifkan klausul keluar (exit clause) dari kontraknya lebih awal, menyusul penampilannya yang minim akibat cedera.

Tetapi, pihak Aprilia tidak setuju dan menilai klausul tersebut tak bisa diterapkan karena penurunan performa Jorge Martin bukan disebabkan kegagalan teknis, melainkan akibat cedera panjang.

Kedua belah pihak pun sudah sepakat menunda evaluasi hingga GP San Marino, September mendatang. Drama tersebut menjadi reputasi Martin yang bisa memainkan celah kontrak demi masa depan karirnya.

Ketika MotoGP Le Mans berlangsung pada akhir pekan lalu, muncul kabar Jorge Martin pergi dari Andorra ke Prancis, bukan sekadar untuk menyaksikan balapan, melainkan untuk menghadiri pertemuan tertutup dengan para petinggi tim pabrikan Aprilia.

Pertemuan itu menurut kabar membahas keinginan Jorge Martin untuk mengaktifkan klausul exit dalam kontraknya. 

Berdasarkan isi kontrak, Martin mempunyai hak untuk mengaktifkan klausul tersebut bila penampiannya dianggap tidak memenuhi ekspektasi—khususnya dilihat dari jumlah poin klasemen pembalap hingga seri Grand Prix Prancis.

Namun, situasinya tidak sesederhana itu. Kendati klausul tersebut memberi celah bagi Jorge Martin untuk mundur tanpa penalti finansial, hal ini hanya berlaku bila performa dianggap merosot signifikan, bukan karena faktor cedera.

Jorge Martin saat ini belum mendapatkan poin satu pun karena dibekap cedera panjang yang menghambat penampilannya. 

Oleh karena itu, secara hukum Aprilia menilai alasan performa buruk tidak dapat dipakai untuk mengaktifkan klausul tersebut.

Pada Senin pagi, 12 Mei waktu Prancis, tercapai kompromi antara kedua pihak. Disepakati evaluasi performa Jorge Martin akan ditunda hingga seri Grand Prix San Marino, yang akan berlangsung di Sirkuit Misano pada 12–14 September 2025. Martin menyetujui penangguhan tersebut.

Situasi ini menimbulkan kontroversi. Sebab, performa Jorge Martin yang belum optimal lebih disebabkan oleh cedera dibandingkan kegagalan proyek teknis Aprilia RS-GP 2025. 

Namun, ini bukan kali pertama Jorge Martin menggunakan celah kontrak untuk membuka jalan keluar dari sebuah tim.

Kembali ke tahun 2020 Ketika Martin masih membalap di kelas Moto2 bersama Red Bull KTM Ajo, ia sebenarnya memiliki klausul otomatis untuk naik ke kelas MotoGP bersama KTM.

Namun, klausul performa lainnya menyebut ia berhak mundur bila tidak ada pembalap KTM yang masuk 10 besar klasemen hingga 30 Juni 2020. 

Karena pandemi COVID-19 menghentikan kompetisi saat itu, tidak ada pembalap KTM yang meraih posisi 10 besar hingga tanggal tersebut.

Jorge Martin pun menggunakan celah itu untuk mengakhiri kontraknya dan menandatangani kesepakatan dengan Ducati, membuka jalan menuju musim gemilang pada 2024.

KTM sempat kecewa. Direktur Olahraga Pit Beirer kala itu menyatakan bahwa dirinya “terluka” oleh keputusan Martin. Tetapi pada tahun 2024, Beirer mengonfirmasi semua masalah itu telah dilupakan.

Kini, Jorge Martin kembali berada di persimpangan karier. Kendati masih terikat dengan Aprilia hingga akhir musim 2026, langkah-langkahnya telah mengindikasikan kemungkinan ia akan keluar lebih awal.

Honda Factory MotoGP disebut-sebut sebagai tim yang berpotensi merekrutnya. Namun, reputasi Jorge Martin sebagai pembalap yang kerap memanfaatkan klausul kontrak bisa menjadi pertimbangan serius bagi tim-tim lain.

Kepercayaan adalah kunci dalam dunia MotoGP. Dan meskipun Martin dikenal cepat di lintasan, keputusannya di luar sirkuit bisa menentukan masa depannya.(*)

Kategori :