Indonesia Open 2025 Akan Berbeda dari Edisi Sebelumnya

Kamis 08 May 2025 - 12:45 WIB
Reporter : Rizky Panchanov
Editor : Rizky Panchanov

JAKARTA– Akan ada yang berbeda pada Indonesia Open 2025 dari edisi-edisi sebelumnya. Pada tahun ini, lapangan berwarna biru akan menghiasi Istora Senayan pada 3-8 Juni 2025. Ini untuk pertama kalinya lapangan BWF World Tour memakai warna tersebut.

Ketua Panitia Pelaksana Indonesia Open 2025 Armand Darmadji menuturkan bahwa ini merupakan salah satu terobosan dalam turnamen Super 1000 tersebut. Indonesia Open 2025 ingin memberikan nuansa baru dari dalam lapangan.

Rencananya warna biru tersebut menjadi ciri khas turnamen BWF World Tour di Indonesia. Untuk sementara akan berlangsung di Indonesia Open 2025. Nantinya BWF akan melakukan secara bertahap pada turnamen-turnamen lain.

“Karpet lapangan akan berwarna biru. Ini akan menjadi trademark untuk Indonesia seperti All England dengan karpet abu-abunya atau World Tour Finals dengan karpet merahnya,” kata Armand di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur.

“Karpet berwarna biru adalah kerja sama kami dengan official equipment terbaru yakni Victor selama dua tahun ke depan. Nanti warna (lapangan) biru keungu-unguan,” imbuh Armand.

Selama ini lapangan bulu tangkis identik dengan warna hijau. Namun di beberapa turnamen, terutama yang bergengsi, memiliki warna sendiri. Warna tersebut memberi nuansa baru dan menjadi ciri khas dari turnamen.

All England misalnya sebagai turnamen bulu tangkis tertua di dunia menggunakan lapangan berwarna abu-abu. Sedangkan BWF World Tour Finals merupakan turnamen pamungkas dengan pemain ranking terbaik menggunakan warna merah.

Indonesia Open sendiri merupakan salah satu dari empat turnamen dengan level Super 1000 yang merupakan tingkat tertinggi. Turnamen level yang sama lainnya adalah All England, Malaysia Open, dan China Open.

Armand menjelaskan sebenarnya tidak ada makna khusus memilih lapangan berwarna biru. Selain karena belum ada pihak yang memakai, penyelenggara juga berdiskusi dengan para pemain.

“Kami memang mencoba untuk berkomunikasi dengan para pemain. Kira-kira warna apa yang nyaman. Kami ingin sekali Indonesia punya ciri khas yang berbeda dengan negara lain,” tutur Armand.

Armand menambahkan sebenarnya warna lapangan juga berpengaruh pada tampilan di layar televisi. Ia melihat warna abu-abu di All England kurang bagus kalau disaksikan melalui televisi. Pihaknya juga sudah melihat lapangan warna merah dan seringnya hijau.

“Tentunya sebelum kami menggunakan karpet biru ini, kami sudah berkomunikasi dan sudah disetujui (oleh BWF). Jadi melalui proses panjang. Tidak langsung kami putuskan,” pungkasnya.(disway/nca)


Kategori :