Mereka menggunakan strategi marketing mix 4P untuk menarik minat pedagang dengan berbagai keunggulannya.
Bank konvensional menawarkan produk dengan tiga keunggulan utama yang membuat para pedagang memilih untuk meminjam modal usaha di bank tersebut.
Keunggulan pertama adalah program yang ditawarkan.
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi daya tarik tersendiri bagi pedagang.
Ini memberi keuntungan berupa harga yang murah dan bunga yang rendah.
BACA JUGA:Selamat! Tanggamus dan Pesawaran Sandang Predikat Kabupaten Sangat Inovatif pada Ajang IGA 2023
Mudah dan cepatnya pelayanan menjadi faktor keunggulan kedua dalam memilih lembaga keuangan konvensional, terutama bagi pedagang yang sudah menjadi nasabah sebelumnya.
Hal ini dapat memenuhi kebutuhan mendesak pedagang.
Keunggulan ketiga adalah kemudahan dan kecepatan, di mana ada kemudahan dalam proses pengajuan terutama bagi nasabah yang sudah memiliki riwayat di bank, tanpa perlu survey ulang.
Selain itu, bank juga memberikan tenggang waktu kepada nasabah yang mengalami kesulitan pembayaran.
Dengan berbagai keunggulan ini, bank konvensional berhasil menarik minat para pedagang dalam memenuhi kebutuhan modal usaha mereka.
Pedagang pasar lebih memilih melakukan pinjaman modal usaha di bank konvensional.
Ada beberapa perbandingan antara koperasi dan bank konvensional dalam hal pinjaman modal usaha.
Di koperasi, jumlah pinjaman berkisar antara 500 ribu hingga 2 juta.
Jumlah tersebut dapat diangsur mingguan oleh para pedagang, di mana rata-rata angsuran dilakukan selama 15 hingga 20 kali.
Sementara, untuk dana KUR dari bank, jumlah pinjaman berkisar antara 5 juta hingga 50 juta, dengan nominal yang sering diajukan adalah 10 juta dan 25 juta.