JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan produksi beras nasional pada Januari hingga April 2025 mencapai 13,95 juta ton. Sementara itu, total konsumsi beras dalam periode yang sama tercatat 10,36 juta ton, menghasilkan surplus sebesar 3,59 juta ton.
’’Neraca produksi dan konsumsi kita dari Januari hingga April 2025 surplus 3,59 juta ton, atau lebih tinggi 2,79 juta ton dibanding periode yang sama tahun lalu, naik hingga 348,75 persen," ujar Zulhas dalam Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (14/3).
Menghadapi panen raya, Zulhas meminta para bupati untuk turun langsung mengawasi proses di lapangan. Menurutnya, pemantauan yang ketat bisa memastikan produksi berjalan lancar dan tidak ada kendala dalam distribusi.
"Saya minta tolong para bupati turun langsung, jadi ‘mandor’ di daerah masing-masing. Koordinasikan dengan aparat kecamatan dan desa. Dalam dua minggu ini, bisa kumpulkan mereka di pendopo untuk evaluasi," tegasnya.
Selain itu, ia juga meminta kepala daerah untuk terus mengawasi harga bahan pokok, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Jika terjadi lonjakan harga, langkah stabilisasi harus segera dilakukan agar harga kembali normal.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan bahwa ketahanan pangan harus didukung oleh infrastruktur yang memadai, terutama sistem irigasi.
"Optimalisasi infrastruktur irigasi menjadi faktor penting dalam mewujudkan ketahanan pangan. Kami siap mendukung melalui pembangunan dan revitalisasi saluran irigasi," kata AHY.
Beberapa proyek yang menjadi fokus di antaranya adalah pembangunan Bendungan Bagong di Trenggalek dan Bendungan Karangnongko di Bojonegoro.