Mulanya Eka berpikir Mojiken akan dikembangkan menjadi studio ilustrasi. “Tetapi karena persaingan di industri ilustrasi sudah begitu sulit, saya mencoba mengajak teman-teman untuk beralih ke game,” lanjutnya.
Saat itu industri game tidak seperti sekarang. Dulu mereka membuat game sederhana berbasis website yang dijual di situs-situs penyedia game internet. Hasilnya cukup lumayan, setiap game bisa dihargai 1.000 sampai 5.000 dollar Amerika.
Meski begitu, tidak selalu karya mereka bisa mendulang keuntungan. Jadi Eka memutuskan untuk membuka jasa pembuatan visual game. Seperti pembuatan karakter, aset, efek, dan semua yang berhubungan dengan visual dalam game.
Memang finansial mereka jauh lebih baik ketimbang saat membuat gim sendiri. Tetapi, Eka merasa kalau begitu terus Mojiken bisa-bisa kehilangan jati diri. “Apalagi visi utama Mojiken Studio adalah hidup dari karya, bukan dari jasa,” ucap Eka.
Eka lantas mengambil keputusan ekstrem. Pada tahun 2015, Mojiken menutup jasa pembuatan seni visual game. Berbekal nekat, Eka dan kelima temannya berusaha kembali membuat gim. Bukan lagi game berbasis website, tetapi mulai merambah ke gim komputer yang jauh lebih rumit pembuatannya.
Karena belum jago bahasa pemrograman, keenam orang itu mengakalinya dengan menggunakan Construct 2. Sebuah mesin pembuat game yang lebih simple. Tidak perlu coding, hanya perlu memasukan aset-aset art-nya saja.
Game yang dihasilkan kemudian diunggah ke Itch.io, website para pengembang gim indie untuk merilis gim mereka. Berbagai judul sudah mereka rilis di sana salah satunya adalah A Space For The Unbound. Tak disangka ternyata gim buatan Mojiken Studio disukai banyak gamer dari seluruh dunia.
Karena melihat potensi tersebut, Eka bersama timnya coba-coba membuat rilisan dan merchandise-nya. Sambutannya cukup positif, salah satu pembelinya adalah CEO dan Pendiri Toge Productions Kris Antoni.
Itulah awal mula Mojiken bekerjasama dengan pengembang dan publisher game yang lebih besar. “Kamipun menjadi tim sampingan dari Toge Productions, ironisnya kami harus kembali mengerjakan game punya orang lain,” begitu ucapnya lalu terkekeh. Dua tahun kemudian Mojiken terus berkembang, pada tahun 2017 sudah menjadi PT. dengan badan hukum yang baru, Mojiken Studio mendapatkan suntikan dana saham dari Toge Productions.
Tidak hanya itu, A Space for the Unbound memenangkan SEA Games Awards 2020 untuk kategori Best Storytelling, Valencia Indie Games 2021, Japan Game Awards, Game of The Year di ajang Indonesia Game Awards 2023, serta dinominasikan untuk New York Game Awards, dan 24th Game Developers Choice Awards tahun 2024.(disway/nca)