BANDARLAMPUNG – Sebuah rumah di Jalan Cengkeh 1, Kelurahan Gedongmeneng, Kecamatan Rajabasa, Bandarlampung, terbakar pada Senin (10/3) malam. Kebakaran ini menghanguskan rumah milik Prihadi (48), seorang pengusaha papan bunga, yang berukuran sekitar 12 x 15 meter persegi.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 20:06 WIB dan laporan pertama datang dari Aidi, kakak kandung korban.
Menurut keterangan salah satu warga, Epan (32), kejadian tersebut berlangsung sangat cepat. Api diduga berasal dari korsleting listrik pada bagian termos yang kemudian menyambar tumpukan papan bunga di dalam rumah.
“Yang saat kejadian ada di dalam rumah adalah kakak dan anak istrinya. Api diduga berasal dari termos listrik yang kemudian menyambar papan bunga,” ujar Epan.
Karena cepatnya penyebaran api, pemilik rumah tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga seperti mobil dan motor. “Mobil dan motor ikut terbakar, belum lagi perabotan lainnya,” lanjut Epan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Bandar Lampung, Antoni Irawan, mengatakan pihaknya mengerahkan 37 personel dan 7 armada pemadam kebakaran untuk menangani kebakaran yang cukup besar ini.
“Karena api cukup besar dan khawatir merambah ke bangunan lain, kami terjunkan 37 personel dan 7 armada pemadam, serta menggunakan 15 tangki air untuk memadamkan api,” ungkap Antoni.
Beruntung, meski kebakaran memakan waktu hampir dua jam untuk dipadamkan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, kerugian materiil diperkirakan mencapai sekitar Rp250 juta, termasuk satu unit mobil, satu motor, dan peralatan rumah tangga seperti 15 kipas angin blower yang terbakar.
“Saya bersyukur tidak ada korban jiwa. Kerugian yang saya alami meliputi mobil, motor, dan peralatan rumah tangga lainnya. Total kerugian sekitar Rp250 juta,” ujar Prihadi.
Penyebab pasti kebakaran ini masih dalam penyelidikan oleh pihak kepolisian. “Penyelidikan lebih lanjut akan ditangani oleh pihak yang berwajib,” tandas Antoni.
Sebelumnya, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Bandarlampung mencatat terjadi 211 peristiwa kebakaran periode Januari-November 2024. Kebakaran yang terjadi menyebabkan kerugian materi mencapai Rp7,1 miliar.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Bandarlampung Antoni Irawan menyampaikan bahwa angka kerugian ini berdasarkan data yang telah direkap.
“Ini adalah data yang kami kumpulkan setelah menindaklanjuti berbagai peristiwa kebakaran yang terjadi. Total kerugian mencapai Rp7,1 miliar,” kata Antoni.
Jumlah ini, kata Antoni, mencakup perhitungan kerugian setiap peristiwa yang rata-rata mencapai ratusan juta rupiah. ’’Berdasarkan jenis kejadian, kebakaran lahan mendominasi dengan 81 kasus. Diikuti kebakaran bangunan penduduk sebanyak 50 kasus,’’ ujarnya.
Antoni menjelaskan, korsleting listrik menjadi penyebab utama kebakaran di Bandarlampung dengan total 84 kejadian. ’’Penyebab lainnya meliputi lampu (48 kejadian), penyebab lainnya (31 kejadian), kompor (13 kejadian), dan rokok (4 kejadian). Kemudian untuk kebakaran kendaraan ada delapan kasus, bangunan umum tujuh kasus, bangunan industri tujuh kasus, dan berbagai jenis kebakaran lainnya mencapai 60 kasus,” ungkapnya.
Meski banyak kejadian kebakaran, Antoni bersyukur karena tidak ada korban jiwa dalam setiap peristiwa kebakaran yang terjadi di Bandarlampung. (mel/c1/abd)
Kategori :