Banjir Merendam Lahan Pertanian dan Putuskan Akses Jalan di Way Kanan

Jumat 28 Feb 2025 - 16:59 WIB
Reporter : Hermansyah
Editor : Agung Budiarto

BLAMBANGANUMPU - Curah hujan tinggi yang mengguyur Waykanan sejak seminggu terakhir menyebabkan beberapa sungai di wilayah tersebut meluap, memutuskan akses jalan utama menuju Kampung Kotabaru, Dusun 1 dan 2, serta jalur menuju Kampung Kotabumi, Waykanan, pada Jumat (28/2).
Kepala Kampung Kota Baru, Kamrusaman, menyebutkan bahwa banjir yang merendam lahan pertanian dan memutus akses jalan disebabkan oleh intensitas hujan yang cukup tinggi. Ketinggian luapan sungai Besai bervariasi antara 30 cm hingga 100 cm.
“Puluhan hektar lahan persawahan dan tanaman jagung masyarakat terendam. Namun, kerugian yang ditimbulkan masih belum bisa dipastikan,” jelas Kamrusaman.
Ia berharap air segera surut agar akses jalan untuk mengangkut hasil bumi dan kegiatan masyarakat dapat kembali normal. “Semoga air cepat surut, agar akses jalan untuk mengeluarkan hasil bumi dan kegiatan masyarakat bisa berjalan kembali seperti biasa,” ucapnya.
Lebih lanjut, Kamrusaman mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan menghindari aktivitas yang membahayakan keselamatan, karena belum diketahui pasti kapan air akan surut. “Saat banjir, sering kali binatang buas seperti ular atau buaya berkeliaran, jadi masyarakat harus ekstra hati-hati,” tegasnya.
Sementara itu, Suprianto, S.AN., Kalakhar BPBD Way Kanan, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memberikan peringatan dini kepada seluruh masyarakat mengenai potensi bahaya alam di musim penghujan, seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung, terutama di titik-titik yang hampir setiap tahun mengalami hal tersebut.
“Kami sudah mengingatkan masyarakat untuk tetap siaga menghadapi kemungkinan bencana alam, khususnya bagi mereka yang tinggal di bantaran sungai besar atau di daerah yang rawan longsor dan angin puting beliung,” kata Suprianto.
Terkait banjir yang melanda Negeri Agung, Suprianto menambahkan bahwa tim BPBD telah turun ke lapangan dan berkoordinasi dengan pihak Kecamatan dan Kuala Kampung untuk mempersiapkan evakuasi atau langkah-langkah lain guna menjaga keselamatan warga.
“Setiap tahun, banjir memang selalu melanda wilayah Negeri Agung dan Blambangan Umpu. Saat ini, Negeri Agung sudah terdampak banjir. Kami juga mengimbau masyarakat di kecamatan lain, terutama yang rawan banjir, untuk mempersiapkan diri agar tidak menjadi korban,” tegas Suprianto.
Sebelumnya, Pascabanjir yang terjadi di Kecamatan Wayserdang dan Simpangpematang, Pemerintah Kabupaten Mesuji melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) telah mengerahkan alat berat untuk melakukan normalisasi sungai yang terdampak banjir.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Bidang Peralatan dan Perbekalan Dinas PUPR Mesuji, Endra Oktafandi, pada Rabu, 26 Februari 2025.
“Kami sudah mengirimkan alat berat ke lokasi yang terdampak banjir dan kami akan segera melakukan normalisasi sungai,” ujarnya.
Endra menjelaskan bahwa normalisasi akan dilakukan di beberapa titik yang terletak di wilayah Desa Labuhan Permai dan Labuhan Batin di Kecamatan Way Serdang, serta Desa Harapan Jaya di Kecamatan Simpang Pematang.
“Dari tiga titik tersebut, baru jembatan di Labuhan Permai yang sudah kita normalisasi agar air tidak meluap,” ungkap Endra.
Dia menambahkan, untuk dua titik lainnya, yakni di Desa Labuhan Batin dan Harapan Jaya, alat berat telah dikerahkan, namun normalisasi sungai belum bisa dilakukan karena kondisi arus sungai yang masih deras.
“Jadi kami masih menunggu. Arus sungainya masih sangat deras. Nanti kami informasikan kapan normalisasi sungai bisa dimulai,” jelasnya.
Sebelumnya, Wakil Bupati Mesuji, Yugi Wicaksono, meninjau lokasi banjir usai dilantik bersama Bupati Mesuji, Elfianah, di Jakarta pada 20 Februari 2025. Pada hari pertama bekerja, Yugi langsung turun ke lapangan setelah menerima laporan terkait wilayah yang terdampak banjir.
Dalam kunjungannya ke Desa Labuhan Batin, Kecamatan Way Serdang, Yugi juga turut membantu warga yang terdampak banjir.
“Kami juga hadir di lokasi bersama instansi terkait untuk menangani musibah banjir ini,” ujar Yugi, Jumat (21/2/2025).
Yugi menambahkan bahwa kehadiran pemerintah di lokasi terdampak banjir bertujuan untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terkena dampak. Selain itu, pemerintah juga berupaya mengatasi persoalan banjir dengan menurunkan alat berat untuk normalisasi sungai.
Hujan deras turun yang turun di Kecamatan Wayserdang Mesuji, dan sekitarnya menyebabkan empat rumah terendam banjir. Empat rumah tersebut berada di Desa Labuhanbatin, Kecamatan Wayserdang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, (BPBD) Mesuji, Maulana Irwanto mengatakan rumah yang terendam ada empat rumah.
“Dan setelah mendapatkan laporan tersebut hari ini BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, bersama Dinas Sosial mendampingi wakil Bupati untuk mengecek ke lokasi,” ungkap Maulana Irwanto.
Alat berat juga langsung diturunkan untuk penanganan banjir tersebut.
Bahkan Pemkab Mesuji juga sudah memberikan bantuan kepada warga korban banjir di Desa Labuhanbatin pada Jumat 21 Februari 2025.
Sementara Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 426-01 Simpang Pematang juga ikut membantu warga korban banjir di Desa Labuhanbatin, Kecamatan Wayserdang.
Danramil 426-01 Mayor Inf Sutoto mengatakan jajarannya terus bersiaga di musim penghujan ini. 
“Kami bersama aparatur Desa setempat juga Babinkamtibmas juga bersiaga membantu korban banjir. Hari ini, anggota kami sudah berada di lokasi banjir membantu masyarakat,” jelas Sutoto.
Di sisi lain, Sulastri warga korban banjir mengatakan kehadiran Babinsa sangat membantu dalam proses evakuasi.
’’Dan alhamdulillah juga kami mendapatkan bantuan sembako,” tuturnya. (sah/c1/abd)

Kategori :