Febriana menjelaskan, untuk pengurusan dokumen bagi warga terdampak, pihaknya sudah menyiapkan proses pencetakan dokumen secara bertahap. “Kemarin, saat meninjau lokasi, sudah ada warga yang melaporkan kehilangan dokumen dan langsung kami cetak. Laporan lainnya juga kami proses secara bertahap,” katanya.
Setelah banjir, lanjut Febriana, banyak warga yang melaporkan kehilangan dokumen kependudukan, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan pasfoto, baik melalui posko kampung maupun kecamatan. “Kami akan mencetak dokumen sesuai dengan aslinya, atau melakukan perubahan elemen data jika perlu,” tambahnya.
Febriana menegaskan bahwa pihak Disdukcapil akan mempermudah proses pembuatan dokumen kependudukan bagi warga yang dokumennya rusak atau hilang akibat bencana tersebut. “Pembuatan dokumen akan terus kami usahakan dan permudah selama masih dibutuhkan oleh masyarakat,” ujarnya. (mel/gds/c1/abd)