Rambutan memiliki indeks glikemik menengah, yang berarti dapat memengaruhi kadar glukosa darah. Oleh karena itu, wanita hamil yang menderita diabetes gestasional harus berhati-hati saat mengonsumsi rambutan. Konsumsi rambutan dalam jumlah berlebihan bisa menyebabkan lonjakan kadar glukosa darah yang tidak diinginkan.
5. Alergi
Beberapa orang dapat mengalami reaksi alergi terhadap rambutan, meskipun ini jarang terjadi. Gejala alergi bisa mencakup gatal-gatal pada mata, pembengkakan di tenggorokan, atau ruam kulit. Jika Anda mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi rambutan, segera hentikan konsumsinya dan konsultasikan dengan dokter.
6. Tanin dan saponin dalam biji rambutan bisa menjadi racun
Biji rambutan mengandung senyawa bioaktif seperti tanin dan saponin, yang jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dapat menjadi racun bagi sebagian orang. Senyawa ini dapat menyebabkan pusing, memengaruhi suasana hati, dan dalam kasus yang lebih parah, menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan.
7. Perut kembung dan keram
Konsumsi rambutan yang berlebihan dapat menyebabkan perut kembung dan keram pada beberapa orang. Hal ini sering kali terjadi karena tubuh perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan peningkatan serat. Gejala-gejala ini biasanya sementara, tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang cukup besar.
8. Gangguan pencernaan pada orang sensitif terhadap FODMAP
Bagi individu yang sensitif terhadap FODMAP (oligosakarida, disakarida, monosakarida, dan poliol fermentasi), rambutan dapat menyebabkan gangguan pencernaan. FODMAP adalah jenis karbohidrat yang dapat menyebabkan perut kembung, gas, dan diare pada orang yang memiliki intoleransi terhadapnya.
Secara keseluruhan, meskipun rambutan merupakan buah yang sangat bergizi dan memiliki banyak manfaat kesehatan, efek samping konsumsi rambutan berlebihan dapat terjadi jika tidak dikonsumsi dengan bijak. Mengonsumsi rambutan dalam jumlah wajar adalah cara terbaik untuk menikmati manfaat buah ini tanpa mengalami masalah pencernaan atau reaksi alergi. (*)