JAKARTA - Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Odo R.M. Manuhutu menekankan pentingnya sinergi antara pemangku kepentingan untuk semakin memperkuat kinerja pariwisata nasional.
’’Pengembangan pariwisata berkualitas perlu difokuskan untuk mendatangkan wisatawan mancanegara yang high spender," kata Odo di Jakarta, Selasa.
Berbekal jumlah penduduk usia muda yang besar dan transisi demografi yang sedang berlangsung, lanjut Odo, sinergi program penguatan pariwisata harus dapat menyasar preferensi dan memobilisasi potensi pasar wisatawan nusantara berusia muda tersebut.
Ia menuturkan keterlibatan swasta terus didorong untuk berkolaborasi memelihara dan menjaga keberlangsungan program pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Hariyanto mengatakan dukungan dan kolaborasi dalam pengembangan destinasi pariwisata akan terus diperkuat, terutama berfokus pada tiga aspek.
Tiga aspek tersebut meliputi asesmen dan monitoring implementasi penerapan pariwisata berkualitas di DPSP secara periodik melalui Sekretariat Bersama Percepatan Pengembangan Sektor Pariwisata yang nantinya dapat diperluas ke destinasi lain yang potensial untuk dikembangkan.
Aspek selanjutnya mengenai pengembangan desa wisata melalui penyelenggaraan kompetisi dengan basis Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), berkolaborasi dengan Bank Indonesia; serta pengembangan desa wisata dan usaha mikro, kecil dan menegah (UMKM) yang berkontribusi bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Di sisi lain, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aida S Budiman menekankan pentingnya mengakselerasi pemulihan sektor pariwisata dalam mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
Ia menuturkan ada tiga pelajaran penting dari proses pemulihan pariwisata selama 2023 yang dapat menjadi landasan penguatan strategi akselerasi kinerja pariwisata ke depan.
Pelajaran tersebut yakni aktivitas wisatawan nusantara yang menopang pemulihan pariwisata nasional perlu diperkuat ke depan termasuk melalui penguatan strategi Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI); dan peningkatan wisatawan mancanegara terus dioptimalkan untuk mendukung perbaikan pendapatan devisa dan kinerja pariwisata nasional.
Hal penting selanjutnya yang menjadi pelajaran penting juga terkait dengan pengembangan destinasi perlu diakselerasi dengan berorientasi pada kualitas (quality tourism) sebagaimana dituangkan oleh pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), dan memastikan inklusivitas dari pengembangan destinasi terutama dengan mengoptimalkan peran wirausaha generasi muda.
Dalam mendorong kinerja pariwisata, BI melakukan penguatan advokasi dan kajian, pengembangan UMKM, digitalisasi sistem pembayaran pendukung pariwisata, serta promosi investasi pariwisata melalui Investor Relations Unit (IRU)-Regional Investor Relations Unit (RIRU)-Global Investor Relations Unit (GIRU). (ant/c1/abd)