Sedangkan Suzuki menjual 60.087 unit (7,7 persen market share) menjadikannya duduk di peringkat keempat dan kelima dan terlihat mulai dipertimbangkan masyarakat untuk dibeli unit mobilnya.
Pada Mitsubishi, model yang banyak dibeli adalah Xpander yang masuk kategori mobil MPV 1500 cc dan Mitsubishi Pajero Sport masih jadi tulang punggung penjualan mereka. Sementara Suzuki mengandalkan Ertiga dan Carry yang masih menjadi pilihan utama di segmen kendaraan keluarga dan niaga kecil juga dengan ukuran mesin 1500 CC ke bawah.
Mobil dengan CC 1500 ke bawah juga banyak dicari di merek lainnya seperti Hyundai yang berada di posisi ke sembilan berdasarkan data wholesale terakhir Gaikindo dari Januari hingga November 2024.
Sedangkan untuk kondisi pasar pada tahun 2025 mendatang, Gaikindo juga pesimis bisa mencatatkan hasil yang baik. Gejolak ekonomi dan peraturan dari pemerintah menjadi faktor masih lemahnya daya beli masyarakat di sektor otomotif dan pertumbuhan mobil baru.
Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto menyebut, pihaknya khawatir dampak opsen pajak hingga kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen tahun depan akan semakin menekan industri otomotif. Jongkie juga menyebut bila kenaikan upah minimum provinsi (UMP) sebesar 6,5 persen juga dinilai akan semakin menyulitkan industri otomotif meraih angka penjualan yang lebih baik tahun depan.
Gaikindo sendiri menyebut hingga saat ini pihaknya masih menunggu kepastian pemerintah mengenai rencana penerapan PPN 12 persen. Baru kemudian dapat menentukan action dan prediksi angka berikutnya.(jpc/nca)