WIM Hadang Truk ODOL di Tol Bakter

Perang melawan truk ODOL di ruas Tol Bakauheni–Terbanggibesar memasuki babak baru. PT Bakauheni Terbanggi Besar (BTB) resmi mengoperasikan teknologi WIM di empat gerbang tol.- FOTO IST-

BANDARLAMPUNG – Perang melawan truk Over Dimension Over Load (ODOL) di ruas Tol Bakauheni–Terbanggi Besar kini memasuki babak baru. 

PT Bakauheni Terbanggi Besar (BTB) resmi mengoperasikan teknologi Weight in Motion (WIM) di empat gerbang tol untuk menekan praktik muatan berlebih yang merusak infrastruktur dan mengancam keselamatan.

Direktur PT BTB, I Wayan Mandia, mengungkapkan perangkat canggih ini telah terpasang di Gerbang Tol Bakauheni Selatan, Bakauheni Utara, Lemantang, dan Terbanggi Besar.

BACA JUGA:5 Koperasi Merah Putih di Bandarlampung Belum Beroperasi

“WIM mendeteksi berat kendaraan secara otomatis saat melintas, sehingga pelanggaran bisa diketahui sejak awal,” tegasnya.

Meski masih tahap sosialisasi, penerapan WIM sudah mulai terasa. Truk yang terindikasi ODOL langsung diminta putar balik oleh petugas, sebuah langkah yang diharapkan memberi efek jera.

“Kami tetap mengedepankan pendekatan persuasif demi kelancaran lalu lintas. Tapi ke depan, pelanggar tidak bisa lagi mencari celah,” kata Wayan.

Untuk memperkuat penegakan, PT BTB akan menggandeng Dinas Perhubungan, BPTD, dan Kepolisian dalam operasi terpadu. 

Sinergi ini diperlukan mengingat dampak ODOL bukan hanya soal pelanggaran hukum, tetapi juga umur jalan tol, efisiensi distribusi logistik, hingga risiko kecelakaan fatal.

“Program bebas ODOL adalah langkah menjaga keamanan bersama sekaligus melindungi investasi infrastruktur jangka panjang,” ujarnya.

Pakar transportasi Universitas Lampung, Arief Yulistiono, menilai penerapan WIM adalah gebrakan penting. “Tanpa teknologi, petugas akan selalu kalah cepat. Jalan tol bernilai triliunan rupiah bisa rusak sebelum waktunya jika ODOL dibiarkan,” kritiknya.

Pemerintah pusat menargetkan jalan tol bebas ODOL pada 2026. Teknologi WIM di Tol Bakauheni–Terbanggi Besar kini menjadi ujian keseriusan Lampung menegakkan aturan. 

Jika sosialisasi berhasil dan sanksi ditegakkan, jalur vital Sumatra–Jawa ini akan menjadi contoh nasional dalam menindak truk nakal. (mel/yud)

 

Tag
Share