BANDARLAMPUNG, RADAR LAMPUNG - Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung melakukan serangkaian persiapan jelang arus mudik Natal dan tahun baru (Nataru). Termasuk pula antisipasi menghadapi musim penghujan.
Sebab, jalan nasional yang ada di Provinsi Lampung terdapat berbagai titik kerawanan yang harus diantisipasi saat arus Nataru maupun musim penghujan.
Titik-titik rawan yang menjadi perhatian saat Nataru dan musim penghujan mulai titik rawan bencana, rawan kemacetan, juga rawan kecelakaan (laka).
Kepala BPJN Lampung Susan Novelia mengatakan panjang jalan nasional yang ada di Provinsi Lampung mencapai 1.298,41 kilometer. Dengan panjang jembatan 11.724 meter atau sebanyak 435 jembatan.
Dari total panjang jalan nasional ini, Susan merincikan di lintas timur sepanjang 287,08 km, lintas tengah 333,57 km, lintas barat 318,27 km, dan lintas penghubung 277,70 km.
"Dari total panjang jalan nasional berdasarkan data sampai dengan semester satu tahun 2023 kemantapan jalan 94,51 persen," ujar Susan kepada Radar Lampung.
Progres preservasi jalan nasional dari dana di luar Inpres tahun 2023 telah mencapai 95 persen dan ada yang telah mencapai 100 persen.
Menurut Susan, pihaknya telah siaga untuk menghadapi arus nataru dan musim penghujan guna memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang melintasi jalan nasional.
Sehingga, disampaikan Susan, BPJN telah memetakan beberapa titik rawan yang harus diwaspadai. Mulai rawan bencana ada empat titik/ruas jalan yang rawan banjir dan enam ruas jalan nasional yang rawan tanah longsor.
Ruas yang rawan banjir berada di ruas simpang tiga Teluk Ambon sampai KM.10 Panjang; ruas KM.10 Panjang sampai batas Kota Bandar Lampung; KM.107+800 dan KM.109+300 Ruas simpang Bujung Tenuk sampai batas Kabupaten Lampung Tengah/Lampung Timur; serta Simpang Bujung Tenuk sampai Terbanggi Besar.
Sementara ruas rawan tanah longsor berada di ruas Krui sampai Biha; Biha sampai Bengkunat; Bengkunat sampai Sanggi; Sanggi sampai Wonosobo; batas Provinsi Bengkulu sampai Pugung Tampak; serta Pugung Tampak sampai Simpang Gunung Kemala.
Kemudian titik rawan kecelakaan terdiri dari 18 ruas rawan kemacetan dan dua ruas rawan kecelakaan.
Ruas jalan rawan kemacetan berada di, Pasar Sekincau; Pasar Pajar Bulan; Pasar Bukit Kemuning; Pasar Baradatu; Simpang Empat; dan Tugu Payan Mas Kota Bumi.
Lalu, Simpang Terbanggi Besar; Simpang Gunung Kemala; Pasar Krui; Lampu Merah Kota Agung; Pasar Pringsewu; Pasar Gading Rejo; Pasar Kedondong; Pasar Unit II Tulang Bawang.
Kemudian Exit Tol Terbanggi Besar dan Simpang Tiga Terbanggi Besar; Pasar Bandar Jaya dan Exit Tol Sugih KM 60+700; KM 52+200 Kota Metro; serta Pantai Pasir Putih.