BRI Catat Laba Triwulan III Sebesar Rp45, 36 Triliun

Rabu 30 Oct 2024 - 18:31 WIB
Reporter : Rizky Panchanov
Editor : Rizky Panchanov

JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) kembali mencatatkan kinerja positif di tengah ekonomi global yang sedang mengalami dinamika dan kondisi ekonomi domestik yang penuh tantangan.

Fokus memperkuat fundamental kinerja, hingga akhir Triwulan III 2024, BRI secara konsolidasian mencetak laba bersih sebesar Rp45,36 triliun.

Hal itu disampaikan Direktur Utama BRI Sunarso pada press conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan III 2024 di Jakarta, Rabu 30 Oktober 2024.

Dalam pemaparannya, Sunarso menyampaikan ketangguhan dalam menghadapi berbagai tantangan adalah hasil dari fundamental bisnis yang kuat.

“Capaian ini tidak lepas dari fokus BRI yang secara konsisten memperkuat fundamental kinerja, serta melakukan strategic response yang tepat dalam menghadapi berbagai dinamika pasar”, ungkap Sunarso.

Dari sisi intermediasi, hingga akhir September 2024 BRI berhasil menyalurkan kredit senilai Rp1.353,36 triliun atau tumbuh 8,21 persen secara year on year (yoy).

Dari total penyaluran kredit tersebut, sebesar 81,70 persen diantaranya atau sekitar Rp 1.105,70 triliun adalah kredit kepada segmen usaha mikro kecil menengah (UMKM). Penyaluran kredit yang tumbuh juga membuat aset BRI meningkat 5,94 persen secara yoy menjadi sebesar Rp1.961,92 trilliun.

Dukungan BRI kepada segmen UMKM menjadi prioritas utama dalam memperkuat ekonomi kerakyatan.

"BRI hadir untuk memperkuat UMKM sebagai pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui pemberdayaan UMKM, BRI mengambil peran dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkeadilan," ujar Sunarso.

Dengan angka penyaluran kredit yang terus alami pertumbuhan, BRI juga mampu mengelola kualitas asetnya dengan baik.

Hal ini ditunjukkan dari rasio Non Performing Loan (NPL) BRI yang membaik, dimana NPL pada Triwulan III 2024 tercatat sebesar 2,90 persen atau membaik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar 3,07%.

Disamping NPL, perseroan juga berhasil mencatat rasio Loan at Risk (LAR) yang lebih baik, dari semula 13,80% pada akhir Triwulan III 2023 menjadi 11,66% pada akhir Triwulan III 2024.

Penurunan rasio NPL dan LAR ini didukung oleh penerapan strategi pengelolaan manajemen risiko yang disiplin di seluruh lini bisnis.

BRI secara aktif memantau kualitas kredit dan mengadopsi Early Warning System untuk mendeteksi potensi masalah kredit sedini mungkin.

Selain itu, BRI juga memperkuat tim recovery untuk mengelola kredit bermasalah dengan lebih cepat dan efisien.

Kategori :