BANDARLAMPUNG – Tidak banyak kata yang dilontarkan Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Bandarlampung Wilson Faisol terhadap keluhan pedagang Pasar Pasirgintung.
Pasar Pasirgintung yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo belum lama ini, tengah menghadapi tantangan berupa kurangnya pembeli karena pedagang masih dalam masa transisi penyesuaian lokasi.
Wilson meminta para pedagang untuk bersabar dan beradaptasi dengan pasar yang baru ini, terutama para pedagang yang menempati lantai dua.
“Kami memahami kekhawatiran para pedagang, khususnya yang berada di lantai dua. Namun, ini adalah masa transisi dan kami terus melakukan sosialisasi agar pedagang lebih nyaman di lokasi yang baru,” terang Wilson, Minggu 27 Oktober 2024.
Ia menegaskan bahwa saat ini tidak ada pungutan retribusi lapak hingga tiga bulan ke depan. “Tarif retribusi akan disesuaikan nantinya melalui Peraturan Wali Kota,” katanya.
BACA JUGA:Bertahan Sendirian, Pedagang Lantai 3 Pasar Pasir Gintung: ‘Saya Perintis, Bukan Pewaris’
Dalam kesempatan itu dia juga menjelaskan Pemkot saat ini tengah mengajukan perbaikan tiga pasar besar, yaitu Pasar Kangkung, Pasar Tugu, dan Pasar Panjang, kepada Pemerintah Pusat.
Wilson Faisol, menyampaikan bahwa ketiga pasar tersebut memerlukan peningkatan fasilitas guna memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung serta pedagang.
“Sudah kita ajukan untuk perbaikan tiga pasar ini, dan kami berharap pengajuan ini segera disetujui pemerintah pusat. Proses perbaikannya akan dilakukan bertahap mengingat anggarannya cukup besar,” ujar Wilson.
Selain perbaikan fasilitas utama, Pemerintah Kota juga bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk meningkatkan infrastruktur pendukung di sekitar pasar.
“Bukan hanya fasilitas pasar, tetapi peningkatan ini juga diharapkan dapat menambah daya tarik bagi pengunjung,” tambahnya.
BACA JUGA: Lima Bulan DPO, Residivis Pembobol 12 Minimarket di Bandar Lampung Ditangkap
Sebelumnya, pada 26 Agustus 2024, Presiden Joko Widodo telah meresmikan Pasar Pasir Gintung yang menghabiskan anggaran sebesar Rp38 miliar. Dalam sambutannya, Presiden menegaskan pentingnya menjaga kebersihan dan kerapian pasar yang telah dibangun atas permintaan masyarakat setempat.
“Pasar adalah pusat perekonomian yang sangat penting bagi kita semua. Beberapa tahun lalu, saya ke sini dan banyak pedagang yang mengeluhkan kondisi pasar yang kotor dan kurang tertata. Sekarang pasar ini sudah dibangun, dan saya berharap bisa dijaga dengan baik agar pengunjung merasa nyaman dan terus kembali berbelanja,” ujar Presiden Jokowi.
Setelah peresmian, Presiden juga sempat berkeliling pasar, menyapa pedagang, dan berbelanja di beberapa lapak. Ia juga membagikan sembako kepada masyarakat yang hadir.