GKG Ditarget 17.098,4 Ton

Sabtu 25 Nov 2023 - 01:47 WIB
Reporter : Ruri Setiauntari
Editor : Agung Budiarto

METRO - Pemkot Metro optimistis menghasilkan padi berkualitas dan banyak di musim tanam tahap satu (MT 1). Targetnya, Metro bisa menghasilkan 17.098,4 ton gabah kering giling (GKG) pada musim tanam tahap satu ini.
Wali Kota Metro Wahdi menuturkan lahan sawah di Kota Metro yang luasnya mencapai 2.948 hektare mampu memproduksi padi yang rata-rata mencapai 5,8 ton GKG per hektarenya.
“Rata-rata satu hektar lahan sawah bisa menghasilkan 5,8 ton GKG. Jadi, di MT 1 ini ya ditargetkan bisa mencapai 17.098,4 ton gabah kering giling,” kata dia usai tanam perdana padi MT I di Mulyosari.
Dikatakannya, lahan sawah yang luasnya mencapai 2.948 hektare tersebut mneyebar di lima kecamatan, yakni Metro Barat 527 hektare, Metro Selatan 857,5 hektare, Metro Pusat 305,5 hektare, Metro Timur 462 hektare, serta Metro Utara 796 hektare.
Wahdi meminta, pihak-pihak yang terkait dapat memberikan kemudahan untuk para petani untuk mendapatkan sarana produksi, memberikan bimbingan dan pengawalan dalam menyediakan pupuk bersubsidi, subsidi benih dan mesin pertanian.
“Lalu, rehabilitasi sarana dan prasarana seperti saluran tersier, juga pembiayaan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga yang rendah. Kita memang perlu untuk memberikan harga sesuai terhadap hasil produksi para petani yang sesuai dengan patokan harga pasar yang wajar,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro Herry Wiratno, mengungkapkan, persiapan untuk MT I ini sudah cukup optimal, mulai dari pengolahan lahannya, ketersediaan pupuk serta air bagi para petani.
Sehingga, diharapkan dapat memberikan hasil produksi yang maksimal juga.
“Ya ini juga kan tutup tanam untuk di Kota Metro. Sebab, sebagian besar persawahan juga sudah selesai tanam semua. Apalagi untuk di wilayah Mulyosari ini ada sekitar 24 hektar yang semuanya sudah oke,” ujarnya.
Menurutnya, meski ditemui sejumlah kendala, antara lain seperti adanya keterlambatan tutup tanam. Sehingga, ada keterlambatan panen di musim ke depan.
Ia menambahkan, pihaknya juga sudah menyiapkan pupuk bagi para petani sampai tahun 2024.
“Jadi petani juga jangan khawatir untuk ketersediaan pupuk. Karena juga sudah tersedia di e-RDKK para petani,” pungkasnya. (rur/c1/abd)

Kategori :