Itera-PT BGA Kerja Sama Wujudkan SDM Unggul di Industri Sawit

Jumat 20 Sep 2024 - 21:21 WIB
Reporter : Anggi Rhaisa
Editor : Syaiful Mahrum

BANDARLAMPUNG - Program Studi Teknik Biosistem Institut Teknologi Sumatera (Itera) menggelar studium generale bertajuk Membangun Sinergi antara Itera dan PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA) dalam Mewujudkan SDM Unggul. Studium generale dilaksanakan di aula Gedung Kuliah Umum 2 Itera, Kamis (19/9).

Acara ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kerja sama antara Itera dan PT BGA yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama.

Rektor Itera Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha menyampaikan apresiasi kepada PT BGA yang telah memberikan dukungan besar bagi dunia akademik, khususnya dalam upaya pengembangan SDM di industri sawit. 

"Kerja sama ini adalah momentum yang sangat baik. Itera yang baru berusia 10 tahun dapat menjalin hubungan yang erat dengan PT BGA. Semoga memberikan semangat kepada para dosen dan mahasiswa!" harap Prof. Aryantha. 

Prof. Aryantha berharap kerja sama antara Itera dan PT BGA dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mendukung inovasi dan pengembangan SDM yang unggul. "Kami berharap apa yang dipelajari di kampus dapat diaplikasikan saat bekerja nanti. Semoga kerja sama ini terus berkesinambungan dan memberikan manfaat besar bagi Itera dan PT BGA," katanya.

Prof. Aryantha juga menyampaikan apresiasi kepada PT BGA yang telah memberikan dukungan besar bagi dunia akademik, khususnya dalam upaya pengembangan SDM di industri sawit.

Kerja sama antara Itera dan PT BGA, sambung Prof. Aryantha, diharapkan menjadi langkah strategis dalam menciptakan SDM yang siap menghadapi tantangan industri sawit. ’’Sekaligus untuk mendorong pengembangan riset dan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat maupun industry,’’ ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, Dr. Azis Natawijaya dari PT BGA memaparkan materi tentang pentingnya menjaga keberlanjutan produksi sawit di Indonesia melalui inovasi.

Azis menjelaskan bahwa sawit adalah tanaman penghasil minyak nabati yang paling produktif di Indonesia dengan produktivitas 8-10 kali lipat dibandingkan minyak nabati lainnya. Namun, Azis juga menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan kelapa sawit.

’’Jangan sampai kelapa sawit hanya menjadi sejarah. Kita harus terus berinovasi, seperti melalui pengembangan planting material, sistem monitoring produksi, dan peningkatan kualitas crude palm oil (CPO) storage,” ujar Azis.

Dalam sesi tanya jawab, Yeni Kurnia, mahasiswa Teknik Biosistem Itera, menanyakan tantangan terbesar dalam mempertahankan kualitas dan kuantitas kelapa sawit. Menanggapi pertanyaan ini, Azis menjelaskan bahwa standarisasi proses kerja, kesadaran terhadap lingkungan, dan teknologi adalah kunci untuk menghadapi tantangan tersebut.

"Peningkatan produktivitas kelapa sawit di masa depan hanya bisa dicapai melalui program intensifikasi dan inovasi berkelanjutan,” jawab Azis. (rls)

 

 

Tags :
Kategori :

Terkait