Dari sisi nutrisi, terdapat kombinasi pakan yang disiapkan. Saat ikan arwana berukuran 10 cm, diberi pakan cacing darah. Mulai berukuran 25 cm, ikan gabus menjadi bahan makanan anakan arwana. Tujuannya, memperkuat tulang sehingga membuat pertumbuhan ikan optimal. Kemudian, ada juga udang vannamei. Udang sebagai pakan untuk meningkatkan corak warna karena udang mengandung beta-karotena.
Arwana di 88 Red Gallery juga diberi pakan ulat jerman sebagai sumber lemak. Nutrisi tersebut yang nanti membuat lendir di sisik arwana semakin tebal. Sebab, warna merah yang dihasilkan pada tubuh arwana merupakan hasil dari proses tanning sinar UVA dan UVB yang membakar lapisan lendir sisik. Artinya, semakin tebal lendir, semakin tebal pula warna merah yang dihasilkan. ’’Jadi, udang menyuplai nutrisi agar keluar warnanya. Tapi, kalau tanpa lemak, terus kering sisiknya, kulit ikannya jadi gosong,’’ terang pria asal Cianjur tersebut.
Untuk kasus tertentu, Suratman memberi pakan berupa kodok sawah. Fungsinya, mempercepat penambahan bobot ikan jelang kompetisi. ’’Secara umum, untuk ikan arwana kecil, pemberian pakan bisa tiga sampai empat kali sehari. Kalau ikan besar, biasanya sehari sekali. Untuk GC, lebih diutamakan makan udang bisa setiap hari. Malam ngemil ulat jerman, dengan catatan tidak setiap hari,’’ bebernya.
Sementara itu, pengurasan air dilakukan setiap hari. Namun, hanya 20 sampai 30 persen air yang diganti. Suhu air juga dijaga 28–30 derajat Celsius.(jpc/nca)