BANDARLAMPUNG - Dalam rangka percepatan akses keuangan daerah, TPAKD Provinsi Lampung telah melaksanakan berbagai program kegiatan.
Mulai dari melaunching Desa Inklusi Keuangan dan pemberdayaan Bumdes yang disinergikan dengan program Smart Village dan E-Samsat Desa Pemerintah Provinsi, Sosialisasi serta monitoring KUR.
TPAKD Lampung juga turut mendukung program Kartu Petani Berjaya, Gerakan Lampung Menabung, melaksankan program literasi, program desa nabung saham, serta program kredit/pembiayaan melawan rentenir.
Hal tersebut disampaikan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lampung, Otto Fitriandy dalam pembukaan SPIRIT (Sports and Arts Financial Service Industry Competition) tahun 2024, Sabtu (24/8).
Dalam sambutannya, Otto menyebutkan, realisasi penyaluran KUR tahun 2023, mencapai Rp8.451.565.020 yang terdiri dari 8 Bank Umum penyalur, dan tahun target tahun 2024 mencapai Rp11.189.416.175 dengan 10 Bank Umum penyalur.
Untuk sebaran wilayah realisasi KUR, Kabupaten yang menduduki posisi tertinggi adalah Kabupaten Lampung Tengah sebesar Rp1.624.145.500 atau 19,22 persen dari total KUR, yang diikuti oleh Kabupaten Lampung Selatan, Kota Bandarlampung, Kabupaten Lampung Utara dan Kabupaten Lampung Timur.
”Sementara 10 kota/kabupaten lainnya mencapai Rp3.528.603.650, atau dengan kata lain rata-rata 10 kota/kabupaten dimaksud hanya mencapai Rp300 an juta,” ujarnya.
Otto juga menyampaikan, dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasioal dan pertumbuhan ekonomi, diperlukan sinergi bersama Pemerintah, sektor jasa keuangan, regulator sektor jasa keuangan dan pemangku kepentingan, guna menjaga stabilitas keuangan dan mendorong bergeraknya roda perekonomian.
”Industri Jasa Keuangan mendukung pertumbuhan ekonomi dan program kerja Pemerintah Daerah, begitu juga sebaliknya Pemerintah Daerah mendukung perkembangan Industri Jasa Keuangan dan dapat membuka jalan dalam peningkatan inklusi keuangan di daerah,” ujarnya.
Diketahui, kegiatan SPIRIT "Belumba" Tahun 2024 diselenggarakan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FK-IJK) Provinsi Lampung.
Acara ini terselenggara, bekerja sama dengan OJK, BI, BMPD Lampung, asosiasi Industri Jasa Keuangan di Provinsi Lampung, Perbarindo, Asbisindo, APPI, AAUI dan Kompertemen BPRS dan seluruh Industri Jasa Keuangan di Provinsi Lampung.
Adapun tema yang diusung ”Belumba”, diambil dari bahasa Lampung yang artinya berlomba. ”Kata ini memiliki banyak makna, dan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), artinya beradu kecepatan atau beradu kecakapan (kemampuan dan sebagainya),” tambahnya.
Otto yang juga merupakan Ketua FK-IJK Provinsi Lampung berharap, kegiatan SPIRIT ”Belumba” dapat menjadi wadah silaturahmi dan kerjasama. ”Agar kedepannya kita dapat saling mendukung dalam program kerja yang mampu meningkatkan perekonomian daerah,” tutupnya.(*)