Nilai Tukar Rupiah Turun Usai Pengaruh Sinyal Pemotongan Suku Bunga AS

Senin 12 Aug 2024 - 11:48 WIB
Reporter : Rizky Panchanov
Editor : Rizky Panchanov

JAKARTA– Pada perdagangan Senin 12 Agustus 2024, nilai mata uang rupiah turun terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pelemahan nilai tukar rupiah ini dipengaruhi oleh sinyal kuat pemotongan suku bunga Amerika Serikat (AS).

 

Hal tersebut berdasarkan analisa dari analis Finex Brahmantya Himawan. Brahmantya menyebut nilai tukar (kurs) rupiah terselip 25 poin atau 0,16% dan bertengger di level Rp 15.950 per dolar AS dibandingkan sebelumnya di level Rp 15.925 per dolar AS.

 

"Reaksi pasar terhadap pernyataan (Gubernur The Federal Reserve) Jerome Powel pekan lalu memberikan isyarat kuat pemangkasan suku bunga, Powell mengatakan apabila inflasi bergerak turun, kurang lebih sesuai dengan ekspektasi," ungkap Brahmantya dalam catatannya, Senin.

 

Tetapi, saat ini investor masih bimbang gundah soal jalur perekonomian AS.

BACA JUGA:Presiden Jokowi Sebut Investasi IKN Sudah Masuk Rp56, 2 Triliun

Penyebabnya, ambruknya pasar tenaga kerja pada Jumat 9 Agustus 2024 lalu yang dilihat dari angka Nonfarm Payroll (NFP) memberikan isyarat perlambatan ekonomi negara itu.

 

Brahmantya menilai pasar telah sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga pada September 2024 selama beberapa waktu.

Gubernur The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan para pengambil kebijakan tidak mempertimbangkan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) saat ini.

BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diramalkan Lesu hingga Akhir 2024

 

Hal ini memberikan kabar baik bagi rupiah untuk mendapatkan dorongan penguatan atas dominasi dolar AS.

“Pemangkasan suku bunga AS pada pertemuan Fed September akan memiliki dua dampak, yakni soft landing maupun hard landing. Namun pemotongan suku bunga pada September akan memberi skenario jelas, rupiah berada dalam jalur penguatan melawan dominasi dolar AS,” jelasnya.

 

Brahmantya menakar rupiah pada perdagangan hari ini berpotensi menguat hingga Rp 15.850 per dolar AS. Rupiah berpotensi diperdagangkan pada rentang harga Rp 15.950 hingga Rp 15.850 per dolar AS.(investordaily)

 

Kategori :