BANDARLAMPUNG – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melalui Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Bandar Lampung kembali menggelar kegiatan Pajak Bertutur Tahun 2024 di Gedung Student Center Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila), Jl. Prof. Dr. Ir. Sumantri Brojonegoro No.1, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung.
Kegiatan tersebut mengusung tema “Lampaui Batas Bangkit untuk Indonesia Emas”, acara ini dihadiri tak kurang dari 100 mahasiswa dan dosen.
Dimulai pukul 08.30 WIB, Pajak Bertutur dibuka oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik Suripto Dwi Yuwono didampingi Dekan FEB Unila, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) diwakili Sekretaris LPPM, serta Ketua Tax Center.
“Tak dapat dipungkiri, peran pajak sangat penting dalam dunia Pendidikan. Pajak memberikan subsidi bagi perguruan tinggi melalui dana BOS. Contohnya dalam bentuk beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa,” ungkapnya saat membuka acara.
“Jadilah generasi muda yang paham pajak dan sadar pajak, karena masa depan Indonesia sangat didukung dengan sumber daya manusia yang unggul,” tambahnya.
Kepala Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung Rosmauli dalam sambutannya menyampaikan pentingnya pemahaman tentang pajak sejak dini.
“Pajak merupakan tulang punggung negara. Dengan mengetahui pentingnya pajak, generasi muda kita akan lebih siap berkontribusi bagi pembangunan negara di masa depan,” ungkapnya.
Tidak ketinggalan selaku penyelenggara, Kepala KPP Madya Bandar Lampung Iwan Setyasmoko mendukung penuh kegiatan Pajak Bertutur dengan mengerahkan seluruh timnya untuk menyukseskan acara ini. Ia berpesan kepada para mahasiswa untuk lebih mengetahui dan memahami pentingnya pajak.
Kegiatan Pajak Bertutur dilaksanakan serempak di seluruh Indonesia. Para mahasiswa tampak antusias mengikuti rangkaian acara yang diselenggarakan, mulai dari materi interaktif, diskusi dan tanya jawab, serta kuis dan games dengan hadiah yang menarik.
Selaku narasumber, Penyuluh Pajak KPP Madya Bandar Lampung memberikan materi yang dikemas dengan edukatif dan interaktif. Mereka memberikan penjelasan tentang berbagai manfaat pajak yang sudah dirasakan oleh masyarakat, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan gratis, dan layanan kesehatan.
Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kebanggaan pada para mahasiswa sebagai wajib pajak di masa depan.
Pajak Bertutur merupakan kegiatan inklusi kesadaran pajak dengan tujuan untuk memberikan edukasi kepada generasi muda mengenai pentingnya peran pajak bagi kesejahteraan rakyat dan pembangunan nasional.
Di akhir acara, para peserta mengungkapkan rasa senangnya karena dapat belajar banyak hal baru mengenai pajak.
“Saya jadi lebih mengerti bagaimana pajak bekerja dan betapa pentingnya pajak untuk negara kita. Semoga acara ini bisa sering diadakan,” ujar Febby, salah satu peserta.
Dengan suksesnya penyelenggaraan Pajak Bertutur 2024, DJP berharap kesadaran pajak di lingkungan generasi muda dapat terus meningkat dan berlanjut hingga mereka menjadi wajib pajak yang patuh dan sadar akan tanggung jawabnya.(*)