Pencetakan Rupiah Digital Masuk Tahap Akhir

Selasa 06 Aug 2024 - 09:28 WIB
Reporter : Rizky Panchanov
Editor : Rizky Panchanov

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo resmi meluncurkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) periode 2030. 

Dalam BSPI itu berisi tentang rencana kerja BI terkait pengembangan sistem pembayaran selama lima tahun ke depan. Perry menerangkan, rencana tersebut memuat 5 program yang disingkat menjadi 4I+1RD. 

Perry menjelaskan bahwa 4I yang dimaksud yakni pengembangan yang akan dilakukan pada sektor Industri, Infrastruktur, Inovasi, dan internasionalisasi. Sedangkan 1RD adalah Rupiah Digital.

"Ada 5 inisiatif yang bisa disingkat menjadi 4I + 1RD. Di bidang infrastruktur juga, BI akan terus melakukan modernisasi untuk ritel," kata Gubernur Perry dalam acara peluncuran yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) di Jakarta. 

Selain itu, Perry juga menjelaskan dalam lima tahun ke depan, Indonesia akan memiliki tiga jenis mata uang.

Adapun tiga jenis mata uang tersebut adalah uang kertas, uang elektronik, dan uang digital. Menurutnya, kehadiran uang digital lah yang menjadi alasan 1RD masuk ke dalam sistem BSPI.

"Jadi dalam lima tahun ke depan, ada tiga jenis mata uang yang harus dikeluarkan oleh BI," Ujar Perry Warjiyo.

Dalam keterangannya, Perry menyebutkan rencana pencetakkan Rupiah Digital ini sudah memasuki tahap akhir. 

Saat ini, BI hanya perlu menentukan teknologi yang akan digunakan untuk uji coba mencetak uang digital tersebut.

Apabila uji coba berjalan lancar, rupiah digital tersebut dinilai siap untuk diedarkan ke masyarakat.

Selain itu, Perry juga menegaskan bahwa BI adalah satu-satunya lembaga yang memiliki hak untuk menerbitkan mata uang digital tersebut.

"Hanya BI yang menerbitkan Rupiah Digital dan tidak ada yang lain, swasta apapun yang menerbitkan digital currency dianggap tidak sah," tegasnya. 

Sejauh ini, BI sudah menjalin kerja sama dengan delapan negara untuk ini. Di antaranya, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina.

Empat negara lain segera menyusul yaitu Jepang, Korea Selatan, India dan Uni Emirat Arab.

Sistem pembayaran yang dikembangkan BI, seperti QRIS, rencananya juga akan bisa dipakai di negara lain.

Kategori :