RAHMAT MIRZANI

Menghias Rumah dengan Tanaman Bersistem Propagasi Air, Lebih Simpel tanpa Pupuk

PERAWATAN MUDAH: Zwasty Paskahlia Ramma menambahkan air ke pot kaca dengan tanaman bersistem propagasi air. Penambahan air disesuaikan dengan tinggi akar-FOTO FRIZAL/JAWA POS -

PROPAGASI air sudah lama dikenal sebagai salah satu teknik untuk memperbanyak tanaman. Teknik propagasi air cukup mudah dilakukan. Menanam dengan air ternyata juga bikin rumah terasa lebih sejuk dan cantik.

Sistem propagasi air hanya membutuhkan bahan yang mudah. Bibit tanaman, air yang cukup, dan pot atu wadah tanpa lubang. Zwasty Paskahlia Ramma, salah satu penggiat tanaman yang menggunakan propagasi air, sudah lama menghias rumahnya dengan tanaman hias .  ”Tanaman hias apa saja, umumnya bisa pakai teknik ini,” kata penggagas The Gardenaya itu.

Perawatan tanaman juga mudah. Air tidak perlu diganti. Cukup menambahkannya ketika sudah habis. Level ketinggian air sebisa mungkin dijaga setinggi akar-akar tanaman agar tanaman tak tampak layu. Pengisian air bisa dilakukan seminggu atau dua minggu sekali. ”Jadi, kalau buat tipe orang yang suka bepergian panjang, sangat aman,” ujar Zwasty.

Alumnus Institut Pertanian Bogor itu menyatakan, pupuk bisa ditambahkan bila memang tanaman mulai terlihat kekurangan nutrisi. Namun, kondisi tersebut kata dia jarang terjadi. ”Karena kami nggak mengincar tanaman tumbuh besar, pupuk nggak terlalu dibutuhkan,” ungkapnya. Cukup menjaga nutrisi lewat air yang mengandung mineral.

BACA JUGA:Merawat Anturium Agar Tumbuh Eksotis Kuncinya Jaga Kelembapan

Dia hanya memberikan tips penggunaan abate untuk menghindari nyamuk yang bisa bersarang di wadah. ”Biasanya untuk tanaman yang di teras, ya,” katanya. Setelah ditaburi abate, air yang digunakan juga tak perlu diganti. Penggunaan abate tak akan mengganggu pertumbuhan tanaman.

Propagasi air tak butuh wadah yang ruwet. Dengan bekas botol plastik saja, tanaman bisa tumbuh. Trik itu telah lama dilakukan Zwasty. Selain menambah titik tanaman di dalam rumahnya, trik tersebut bisa mengurangi sampah plastik di rumah. Gelas plastik atau botol plastik cukup dipotong sesuai dengan kebutuhan. Tak perlu dilubangi.

”Supaya tampilannya tetap cantik, bisa dihias atau ditambah dengan cover pot,” tutur pendiri Lanskap Indonesia itu. Jenis cover pot bebas dipilih sesuai dengan kesukaan pemilik rumah. Rotan atau tanah liat tak jadi masalah.

Penggunaan gelas kaca juga bisa dipilih. Tampilan tanaman dan akar bisa memberikan sentuhan segar di dalam rumah. Namun, pemilik tanaman harus siap rajin membersihkan lumut. ”Kalau di dalam cover pot kan nggak kelihatan, ya. Beda dengan kaca,” kata perempuan yang berdomisili di kawasan Benowo tersebut.

BACA JUGA:Gibbiceps: Ikan Sapu-Sapu yang Usianya Bisa Sampai Puluhan Tahun

Lumut tak selalu tumbuh. Bergantung pada jenis air yang digunakan untuk propagasi maupun penempatan tanaman. Kemunculan lumut dibawa air yang digunakan. Semakin steril air, semakin minim bibit organisme lumut yang dibawa.

Untuk tumbuh di dinding kaca, lumut membutuhkan sinar matahari yang kuat. Jadi, gelas kaca yang sering terkena sinar matahari bakal lebih rentan dengan tumbuhnya lumut.

Selain simpelnya perawatan bibit tanaman hias, teknik propagasi air juga bisa membantu menyegarkan rumah. Dengan banyaknya wadah air terbuka, suhu panas bisa ditekan dengan penguapan air di berbagai sudut rumah. Selain itu, oksigen yang dihasilkan tanaman tentu menambah sejuknya ruangan. 

Rak-rak buku, meja kerja, meja ruang tamu, hingga piano dan rak televisi menjadi lokasi yang pas untuk tanaman. Dalam satu pot, pemilik rumah bisa menempatkan beberapa jenis tanaman. Zwasty mengomposisikan tanaman sirih dan Philodendron. Dia memilih tanaman dengan karakteristik tumbuh ke atas dan menjuntai. ”Lebih ke permainan estetika aja. Jadi, ada yang meninggi, ada yang jatuh ke bawah,” jelasnya. Penempatan beberapa tanaman disesuaikan dengan wadah yang dipakai. Untuk gelas plastik bekas, dia bisa menempatkan tiga bibit tanaman.(jpc/nca)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan