RAHMAT MIRZANI

2024, Angka Prevalensi Stunting Lampung Ditargetkan 14 Persen

-ilustrasi edwin/radar lampung-

PENURUNAN prevalensi stunting di Lampung menjadi perhatian serius pemerintah provinsi (pemprov) setempat.

Prevalensi stunting di Lampung tahun 2023 sebesar 14,9 persen. Tahun ini ditargetkan turun menjadi 14 persen.

Sekretaris Provinsi Lampung Fahrizal Darminto mengajak pemprov bersama pemerintah kabupaten/kota dan pihak terkait bersinergi. Dia mengajak semua stakeholder bersinergi menghadirkan program tepat sasaran dalam upaya penurunan stunting dan memberikan literasi terhadap pemahaman gizi bagi keluarga. 

’’Kita harus fokus dan tepat sasaran, serta melibatkan semua pihak dalam penanganannya,” ujar Fahrizal Darminto yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Lampung. 

BACA JUGA:Kumpulkan Data Valid Stunting, Lampung Gelar Intervensi Serentak

Dirinya menjelaskan, prevalensi stunting di Provinsi Lampung pada tahun 2023, diangka 14,9 persen. Lampung menjadi provinsi terendah keempat di Indonesia. “Kita tinggal menurunkan lagi 0,9 persen. Kita tinggal sedikit lagi,” terangnya.

Sehingga, Fahrizal Darminto meminta semua pihak harus fokus mengawal agar tidak ada lagi anak yang lahir dalam kondisi kurang gizi. Salah satunya dengan memberikan literasi terkait gizi yang baik bagi ibu dan bayi. 

“Menjadi tanggungjawab kita bersama untuk peningkatan literasi terhadap pemahaman gizi keluarga,” ujarnya.

Selain itu, Fahrizal Darminto turut mendorong instansi terkait untuk ikut serta dalam upaya membangun ketahanan gizi keluarga. Ia mengambil contoh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan yang memberikan penyuluhan bagi masyarakat untuk bisa memiliki hewan ternak. 

BACA JUGA:Lokasi PRL Punya Pemprov tapi OPD dan Pemda Sewa

Begitu juga dengan Dinas Kelautan dan Perikanan untuk bisa memberikan dukungan agar masyarakat memiliki kolam ikan. “Jadi kita hadirkan program-program yang mendukung perbaikan gizi masyarakat terutama bagi ibu dan bayi,” katanya. 

Selain itu, Fahrizal menuturkan, dalam menurunkan angka stunting, penting pula memberikan pemahaman tentang literasi terhadap kesehatan reproduksi bagi remaja puteri, literasi bagi perempuan yang akan menikah, dan literasi terhadap masa kehamilan.

“Termasuk menghindar dari paparan asap rokok. Ini harus kita sosialisasikan kepada bapak-bapaknya dan orang disekitar kita,” ungkapnya.

BACA JUGA:Tiga Pj. Bupati Berhaji, Siapa Plh.?

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan