Kumpulkan Data Valid Stunting, Lampung Gelar Intervensi Serentak

-ilustrasi edwin/radar lampung-

BANDARLAMPUNG - Data yang valid menjadi kunci keberhasilan dalam penurunan angka prevalensi stunting. Untuk itu, pada Juni 2024 ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung akan mengadakan intervensi serentak pencegahan stunting.

Intervensi serentak pencegahan stunting ini direncanakan dengan cara pendataan, edukasi, penimbangan, pengukuran, dan intervensi.

Kegiatan tersebut akan ditujukan kepada seluruh calon pengantin, anak di bawah lima tahun, dan ibu hamil di Lampung secara berkelanjutan. Tujuan kegiatan ini adalah mendapat data sesuai dengan by name by address (BNBA) yang valid hingga tingkat dasar.

Kabid Perencanaan Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (P3M) Bappeda Lampung Eka Yuslita Dewi mengatakan untuk memaksimalkan penanganan terhadap stunting diperlukan data yang valid.

BACA JUGA:Pancasila sebagai Filter Kemajuan Teknologi

Karena, kata dia, dengan data yang valid hingga tingkat paling dasar akan membuat penanganan stunting bisa menyasar secara efektif dan akurat.

’’Kita harus benar-benar punya data yang BNBA, data yang valid dari dasar yang menyasar 100 persen balita. Kita harus terukur semua,” ujarnya.

Menurut Eka, pihaknya akan melaksanakan kegiatan intervensi serentak sesuai arahan secara langsung Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin.

Program intervensi serentak ini, menurutnya, mengadopsi program terdahulu, yakni bulan timbang. Tetapi, saat ini sasarannya bertambah. Tidak hanya berfokus kepada balita namun juga menyasar calon pengantin dan ibu hamil.

BACA JUGA:Lokasi PRL Punya Pemprov tapi OPD dan Pemda Sewa

Intervensi serentak ini dijadwalkan akan dilaksanakan pada 6-9 Juni 2024 mendatang. “Kita berikan ruang kepada seluruh kabupaten/kota untuk menetapkan kapan dilakukan karena akan kita lakukan serentak,” ucapnya.

Saat ini, sambungnya, angka prevalensi stunting di Lampung masih dinamis. “Angka prevalensi stunting secara nasional memang belum menggembirakan meskipun di Lampung sudah cukup baik,” tuturnya.

Setelah kegiatan intervensi serentak ini, diharapkan data valid dapat terkumpul. Sehingga pihaknya bisa mengetahui berapa jumlah balita di Lampung yang mengalami stunting dan perlu mendapat treatment.

“Nanti akan ketahuan sebenarnya data prevalensi stunting itu berapa. Apakah benar sesuai dengan SKI. Tapi ini benar-benar seluruh balita akan kita timbang sehingga datanya akurat dan terlihat,” paparnya.

Tag
Share