RAHMAT MIRZANI

Efektivitas Cicilan Tapera Diragukan

TUAI PENOLAKAN: KSPI menyebut efektivitas iuran Tapera yang dipotong 3 persen dari gaji karyawan diragukan. -FOTO ILUSTRASI RIZKY PANCHANOV/RADAR LAMPUNG-

JAKARTA- Efektivitas iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang diambil 3 persen dari gaji karyawan untuk membeli rumah diragukan. 

Direktur Kebijakan Publik Center of Economic and Law Studies (Celios) Media Wahyudi Askar turut menyoroti kapasitas BP Tapera dalam mengelola uang untuk iuran perumahan yang disediakan untuk pekerja.

Sebab, kata Media Wahyudi akuntabilitas BP Tapera dalam mengelola uang yang sedemikian akan besar belum jelas.

BACA JUGA:Gaduh Soal Potongan Gaji untuk Tapera, DPR Akan Panggil Pemerintah

Iuran sebesar 3 persen yang dananya bisa mencapai triliunan rupiah hanya dalam sekali penarikan iuran. Ada pula istilah bank kustodian yang ditunjuk untuk mengelola uang itu.

”Ini mengerikan sekali risiko penyelewengan dananya. Karena yang dikelola besar sekali,” tegas Media Wahyudi Askar.

Sedangkan dari sisi pekerja, tentu akan berpengaruh negatif terhadap konsumsi, kesejahteraan, bahkan semua orang akan berusaha menghindari pajak. 

Hal serupa juga disampaikan oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). KSPI menilai program Tapera hanya akan semakin memberatkan kondisi ekonomi pegawai peserta Tapera.

BACA JUGA:Tambah Beban Karyawan, Pengusaha Tolak Ikut Iuran Tapera

Menurut Presiden KSPI Said Iqbal, kebutuhan perumahan untuk kelas pekerja dan rakyat memang kebutuhan primer. Seperti halnya makanan dan pakaian.

Tapi, Iqbal memberi catatan, Tapera yang dibutuhkan buruh dan rakyat adalah kepastian untuk mendapatkan upah yang layak melalui dana APBN dan APBD. Bukan dipotong dari upah buruh.

”Kondisi saat ini tidaklah tepat, program Tapera dijalankan oleh pemerintah dengan memotong upah buruh dan peserta tapera karena membebani,” tegasnya.

BACA JUGA:Kenaikan Cukai Rokok 67,5 Persen dalam Lima Tahun Dinilai Terlalu Bebani Produsen

Said Iqbal juga menyoroti soal belum adanya kejelasan terkait program Tapera. Terutama tentang kepastian apakah peserta akan otomatis mendapatkan rumah setelah bergabung dengan program itu.

Tag
Share