RAHMAT MIRZANI

Saring sebelum Sharing Bisa Jaga Keharmonisan Pemilu

SEMINAR: Seminar Literasi Digital Komunitas Pemuda Pantang Menyerah di Wisma Tien Catering, Kabupaten Purbalingga. -FOTO DOK. KEMENKOMINFO -

JAKARTA - Ketua Komunitas Pemuda Pantang Menyerah Mohamad Irwan menyampaikan kunci keharmonisan pesta demokrasi adalah pintar menyaring informasi.

Era digital mengubah sikap masyarakat dalam mendapatkan informasi dari cara konvensional menjadi digital. Karena itu perlu keterampilan dalam memilah dan memilih informasi di ruang digital untuk menciptakan pesta demokrasi atau Pemilu 2024 yang harmonis. 

“Sekarang orang-orang kalau mau cari informasi seputar pemilu itu lewat media sosial, makanya literasi digital perlu untuk Bapak Ibu pelajari agar bisa menyikapi perbedaan pendapat dengan teman atau anggota keluarga di dunia nyata maupun dunia maya,” terang Mohamad Irwan dalam sambutannya pada seminar Literasi Digital Komunitas Pemuda Pantang Menyerah di Wisma Tien Catering, Kabupaten Purbalingga, belum lama ini. 

BACA JUGA:Ratusan Advokad AAI Lampung Hadiri Deklarasi Nasional Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024

Irwan menambahkan penting untuk menjaga keharmonisan jelang pemilu agar masyarakat tidak terpecah belah akibat dari perbedaan pilihan. 

Sikap toleran juga dapat menjadi solusi untuk mengawal pesta demokrasi agar tetap berjalan dengan damai. 

Dalam kesempatan yang sama, Yukendro Pramono selaku Pegiat Literasi Digital mengatakan bahwa masyarakat harus dapat menyerap informasi secara bijak di media sosial untuk menghindari hoaks atau disinformasi mengenai informasi tentang Pemilu 2024. 

BACA JUGA:Hasil Survei, Mayoritas Masyarakat Indonesia Inginkan Pilpres Satu Putaran

“Kalau Bapak Ibu dapat informasi di media sosial, harus divalidasi dulu, cek dulu apakah itu berita benar atau tidak,” ucapnya.

Dia mengungkapkan medsos merupakan media yang langsung, di mana semua orang bisa share apa yang dia mau. 

Berbeda dengan wartawan, yang punya kode etik, sehingga tidak bisa share informasi semaunya. 

Menurut Yukendro, masyarakat harus menerapkan nilai-nilai sosial seperti sopan santun dan saling menghargai di ruang digital. 

Selain itu, masyarakat juga senantiasa berhati-hati saat menggunakan media sosial agar dapat menjaga ruang digital untuk tetap aman dan damai. 

“Untuk menuju Indonesia Emas 2045, agar kita bisa berjalan ke sana, kita sebagai pengguna media sosial juga harus berhati-hati dalam memanfaatkannya,” tambahnya. Perwakilan Bawaslu Kabupaten Purbalingga, Setyawati menanggapi pernyataan dari Yukendro mengenai sikap waspada saat menggunakan media sosial. 

Tag
Share