RAHMAT MIRZANI

Saring sebelum Sharing Bisa Jaga Keharmonisan Pemilu

SEMINAR: Seminar Literasi Digital Komunitas Pemuda Pantang Menyerah di Wisma Tien Catering, Kabupaten Purbalingga. -FOTO DOK. KEMENKOMINFO -

BACA JUGA:Para Dosen Harus Patuhi Permendikbudristek No. 27/2022 tentang Tugas Belajar

Dia mengatakan bahwa pengguna media sosial harus berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi di masa menjelang pemilu karena bisa berpotensi untuk memunculkan informasi palsu atau hoaks. 

“Sebentar lagi tinggal menghitung hari kita akan melaksanakan Pemilu 2024, jadi kalau Bapak Ibu mendapatkan informasi di media sosial, silakan untuk disaring sebelum di-sharing dan jangan mudah terpancing dengan berita-berita yang provokatif agar terhindar dari hoaks,” ucapnya. 

Agar terhindar dari hoaks, pengguna media sosial harus mengetahui ciri-ciri hoaks itu sendiri. 

Contohnya, judul berita yang sensasional dan mengandung unsur provokatif, menggunakan website yang mirip dengan media besar. 

Lalu, memakai teori cocoklogi dengan mengambil informasi dari potongan-potongan video yang kemudian dibuat dengan asumsi pribadi lalu disebarkan di media sosial. 

Jadi, lanjutnya, mulai sekarang bersikap bijak saat menggunakan media sosial. Selalu bersikap hati-hati dan bersikap rasional. 

“Kalau dapat berita yang mengandung ciri-ciri unsur hoaks jangan ikut disebar, tetapi kalau beritanya informatif boleh untuk dikirim ke teman atau grup keluarga,” tuturnya. Tidak hanya berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi, Muhamad Wafa selaku kepala Suku Komunitas Literasi Digital Purbalingga menambahkan masyarakat juga harus bisa berpikir terbuka untuk menyikapi diferensiasi informasi yang terjadi di ruang digital. 

Sebab, tanpa pikiran yang terbuka, akan sulit membayangkan kehidupan demokrasi yang lebih baik. 

Wafa juga mengajak para peserta untuk mengawal pemilu ini agar tetap damai dan lancar, sehingga event yang dilakukan setiap 5 tahun ini tidak memecah belah bangsa hanya dari perbedaan pendapat dengan saling mengirim informasi politik tanpa disaring terlebih dahulu. 

“Karena filter yang terbaik adalah diri kita sendiri sebagaimana kita memilah dan memilih informasi yang akan kita cerna untuk diri kita ataupun untuk orang lain,” pungkasnya. 

Sebagai informasi, kegiatan Seminar Literasi Digital Komunitas Pemuda Pantang Menyerah dengan tema “Menjaga Pemilu Aman dan Damai di Ruang Digital” merupakan rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). (jpnn/c1/abd)

 

Artikel ini sudah tayang di jpnn.com dengan judul: 

Saring Informasi jadi Kunci Keharmonisan Pemilu 2024

Tag
Share