RAHMAT MIRZANI

Inflasi Lampung dalam Kategori Baik

BERSAMA MENDAGRI: Sekprov Lampung Fahrizal Darminto rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah secara virtual di ruang Command Center Lt. II Dinas Kominfotik Lampung, Senin (8/1).-FOTO ADPIM LAMPUNG-

BANDARLAMPUNG - Operasi pasar merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dalam menekan laju inflasi. Sehingga angka inflasi Lampung saat ini, kata Sekprov Lampung Fahrizal Darminto, sudah cukup baik dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurutnya angka inflasi year on year (yoy) Lampung saat ini di angka 3,47. Sedangkan tahun sebelumnya di angka 5,51.

Angka inflasi Lampung yang cukup baik ini, lanjut Fahrizal, berkat dukungan semua pihak. Baik itu kabupaten/kota maupun instansi vertikal. ’’Ini berkat kerja bersama sehingga bisa menekan angka inflasi. Dan berarti, ekonomi kita masih oke," ujarnya, Senin (8/1).

BACA JUGA:Mbah Oman Dapat Ganti Rugi Rp222 Juta

Fahrizal juga membeberkan dalam menekan angka inflasi di Lampung, pihaknya terus melakukan monitoring terhadap harga beberapa kebutuhan pokok yang cenderung mengalami kenaikan dan terjadi kelangkaan. Sehingga saat terjadi kenaikan dan sebagainya, pihaknya dapat mengetahui penyebabnya juga dapat mengatasi permasalahan tersebut.

’’Kita lakukan monitoring terus-menerus. Sehingga, kita tahu persoalannya dan mengambil langkah penanganannya dengan operasi pasar," tuturnya.

Operasi yang baru dilakukan Pemprov Lampung dalam menekan inflasi di Lampung, katanya, adalah operasi pasar beras medium dan cabai. Hasil dari operasi pasar tersebut diakuinya memberikan dampak pada penurunan angka inflasi di Lampung.

BACA JUGA:Hasil Debat Capres 2024, Mahasiswa UTI Berdiskusi

Fahrizal sendiri kemarin mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah (virtual) di ruang Command Center Lt. II Dinas Kominfotik Lampung. Di mana dalam rapat tersebut, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi tingkat nasional berada di angka yang cukup baik, sebesar 4,94 persen. 

Demikian juga dengan angka inflasi nasional pada Desember 2023, sebesar 2,61 persen (yoy). Menurut Mendagri, angka tersebut menunjukkan inflasi Indonesia cukup terkendali. Selain itu, angka itu menempatkan Indonesia di peringkat 52 inflasi terendah dari 186 negara di dunia, atau urutan ke-4 terendah dari 11 negara di ASEAN.

’’Angka yang relatif terkendali karena memang target plus minus satu persen. Artinya maksimal empat persen, di bawahnya, dua persen," katanya. 

BACA JUGA:Eks Kasatnarkoba Polres Lamsel Cs Masuk dalam Permufakatan Jahat

Mendagri mengingatkan para kepala daerah yang inflasi daerahnya masih relatif tinggi untuk berkoordinasi dan bekerja sama dengan forkopimda serta para ahli guna menelusuri penyebab tingginya inflasi dan mencari solusi. Mendagri juga meminta pemerintah daerah untuk terus bergerak dan menggencarkan gerakan pangan murah serta berbagai program bantuan sosial karena memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat.

’’Itu juga salah satu yang membuat terjaganya daya beli masyarakat dan membuat inflasi terkendali," ungkap Tito.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan