RAHMAT MIRZANI

Ratusan Pensiunan Guru Geruduk Disdik dan Pemkot

DEMO : Ratusan Pensiunan guru sekaligus anggota Koperasi Ragom Betik Gawi melakukan aksi ke Dinas Pendidikan (Disdik) dan Pemkot Bandarlampung meminta uangnya dikembalikan-FOTO MELIDA/RADAR LAMPUNG -

// Tuntut Pengembalian Dana Koperasi Ragom Betik Gawi//

BANDARLAMPUNG - Ratusan Pensiunan guru sekaligus anggota Koperasi Ragom Betik Gawi menggeruduk Pemkot Bandarlampung meminta uangnya dikembalikan, Senin (9/9).

Para guru SD dan SMP tersebut kompak menggunakan baju hitam putih. Mereka rela menerpa hujan deras sejak pagi demi meminta bantuan kepada Wali Kota Bandarlampung agar uang tabungan hari tua tersebut bisa dicairkan.

Sundari salah satu pensiunan guru yang mengikuti aksi tersebut meminta tabungan pensiunan milik para guru yang dipotong Rp100-Rp200 ribu setiap bulannya untuk segera dikembalikan. "Kami kesini ingin mewakili para guru menyuarakan supaya hak kami bisa dikeluarkan," katanya.

Menurutnya, dari data yang ada, terdapat 275 guru yang telah mengambil dana tersebut. Namun, kata Sundari, hal itu tidak ada dalam kenyataannya. "Data kami yang mengambil uang pensiun segitu, tapi kenyataannya (uang, red) itu tidak ada," ungkapnya.

BACA JUGA:Polisi Musnahkan Narkoba Rp15 Miliar

Dengan disuarakannya hal tersebut, pihaknya berharap persoalan yang telah ada sejak tahun 2018 itu bisa terselesaikan, walaupun diketahui sudah ada tersangka dibalik kasus itu semua. "Intinya harapan kami hak kami bisa diberikan," Imbuhnya dihadapan Wakil Wali Kota Bandarlampung Dedy Amarullah, Sekda Iwan Gunawan dan Para ASN Pemkot setempat.

Selain melakukan aksi didepan Pemkot Bandar Lampung, ratusan Pensiunan guru itu juga menggelar aksi protes di depan kantor dinas pendidikan dan kebudayaan (disdikbud) Kota Bandarlampung.

Aksi yang diikuti oleh sekitar 275 pensiunan guru itu mengaku merasa dirugikan setelah uang pensiunan mereka tidak dikembalikan sesuai perjanjian. Adapun dana yang dikumpulkan melalui pemotongan bulanan sebesar Rp150 ribu sejak tahun 2015 hingga kini belum juga diterima oleh mereka.

BACA JUGA:Aturan Baru dari Arab Saudi, Jenis Penyakit Ini Dilarang Beribadah Haji!

Jumlah dana yang harus dikembalikan kepada setiap guru bervariasi, dengan jumlah minimal sekitar Rp20 juta per orang dengan total dana yang hilang diperkirakan mencapai hampir Rp6 miliar.

Wakil Walikota Bandar Lampung, Dedy Amarullah yang menerima aspirasi para guru tersebut mengaku akan berupaya mencarikan jalan keluar bagi permasalahan yang sudah berlarut-larut ini.

"Ini adalah hak mereka yang mengeluarkan keluh kesahnya karena uang mereka tersimpan di Koperasi Betik Gawi, dan untuk itu kami akan fasilitasi mencarikan solusi dan berjuang supaya hak mereka dikembalikan," ungkapnya.

Dedy menambahkan, pihaknya akan memanggil para pengurus Koperasi Betik Gawi melalui tim kecil yang ada guna menyelesaikan hal ini. "Secepatnya kami berikan kabar kepada kawan-kawannya semua," tandasnya.

Tag
Share