Sering Diabaikan, Berikut Gejala Hoarding Disorder
--
Menurut Iswan Saputro, M.Psi., Psikolog, jika dilihat dari pola perilakunya, hoarding disorder dapat disebabkan oleh menurunnya minat atau dorongan untuk rawat diri, baik itu kebersihan badan, kebersihan tempat tinggal, dan lainnya.
“Gejala menurunnya rawat diri bisa ditemukan dalam permasalahan kejiwaan, seperti orang dengan gejala depresi yang cukup berat, skizofrenia, dorongan obsesi terhadap benda-benda tertentu, dan kontrol diri yang lemah,” ungkapnya.
2. Kepribadian
Banyak orang yang menderita gangguan penimbunan barang-barang memiliki gaya perilaku yang mencakup kesulitan dalam mengambil keputusan. Pasalnya, mereka sering kali ragu dan sulit untuk membuang barang, karena merasa bahwa barang tersebut akan berguna di masa depan.
Selain itu, penderita hoarding disorder juga umumnya memiliki masalah dengan perhatian, pengorganisasian, dan pemecahan masalah.
3. Apatisme
Disampaikan Psikolog Iswan, penyebab lain dari hoarding disorder juga bisa karena ketidakpedulian yang tinggi atau apatisme.
Apatisme ini terkait dengan ketidakpedulian penderita terhadap penilaian orang lain, tentang kondisi tetangga, atau dampak kebersihan dirinya terhadap orang lain.
Dengan menumpuk barang-barang di rumah atau di tempat sampah, ia merasa tidak mengganggu orang lain.
4. Riwayat Keluarga
Ternyata, faktor riwayat keluarga juga bisa memicu terjadinya hoarding disorder. Ada hubungan yang kuat antara memiliki anggota keluarga yang menderita gangguan menimbun dengan seseorang yang mengalami gangguan tersebut.