Pemkot Bandarlampung Targetkan 155.389 Balita Imunisasi Polio pada PIN
Plt. Kepala Diskes Desti Mega Putri menjelaskan target imunisasi polio bagi balita di Bandarlampung selama Pekan Imunisasi Nasional (PIN).-FOTO DOK. RLMG -
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Edwin Rusli, menambahkan bahwa Provinsi Lampung masuk dalam tahap kedua PIN Polio yang akan dimulai pada Senin, 15 Juli 2024.
Targetnya adalah menyasar 1.259.539 anak berusia 0 hingga 7 tahun yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Lampung.
“Imunisasi ini akan dilaksanakan pada tanggal 15 Juli,” ucap Edwin Rusli.
Edwin Rusli mengimbau masyarakat untuk mendatangi puskesmas terdekat guna mendapatkan imunisasi Polio. Ia juga menyebut beberapa daerah di Lampung yang akan menjadi fokus Dinas Kesehatan karena capaiannya masih kurang, yaitu Bandar Lampung, Lampung Utara, dan Lampung Selatan.
“Nanti juga akan kita pusatkan di Lampung Selatan,” katanya.
Sebelumnya Kasus polio kian mengkhawatirkan. Temuan kasus polio di Madura dan Klaten membuat pemerintah semakin aktif bergerak.
Sebagai langkah antisipasi, pemerintah akan melaksanakan imunisasi tambahan melalui Sub Pekan Imunisasi Nasional Polio (Sub PIN Polio).
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga menggelar surveilans di daerah sekitar temuan kasus. Hasilnya, terdapat sembilan anak sehat yang terjangkit virus polio.
Dirjen Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rondonuwu mengatakan pihaknya langsung melaksanakan investigasi setelah mendapati anak yang lumpuh layu dan positif polio.
Sasarannya adalah anak sehat yang berada di sekitar pasien. ”Kami periksa laboratorium. Dari sampel 30 anak, sembilan positif virus (polio),” ujarnya.
Meski demikian, kata dia, sembilan anak itu tidak bergejala. Kondisi ini, lanjut Maxi, menandakan bahwa virus polio sudah bersirkulasi.
“Jenis virus polionya sama, yakni tipe 2. Namun, karena tidak mempunyai gejala, maka tidak dikatakan kasus polio,” ucapnya.
Pada 15 Januari lalu, Sub PIN Polio pertama dimulai selama sepekan. Vaksin polio yang digunakan adalah novel oral polio vaccine type 2 (nOPV2). Program ini menyasar 8,4 juta anak usia 0-7 tahun.
Namun pada akhir Sub PIN polio pertama, hanya 97 persen yang mendapat vaksin tersebut. Kemudian, Kemenkes memperpanjang program ini sepekan lagi. Setiap dinas kesehatan diminta menyisir siapa saja yang belum mendapat vaksin.
Program Sub PIN Polio ini merupakan rekomendasi dari Komite Imunisasi Nasional. Setelah Sub PIN pertama, Sub PIN kedua dilaksanakan pada 19 Februari mendatang.