Jokowi Minta Genjot Produktivitas Kopi

PANEN KOPI Presiden RI Jokowi memanen kopi di kebun milik Safruddin di Pekon Kembahang, Kecamatan Batubrak, Lambar, pada kunjungan kerjanya di Provinsi Lampung, Jumat (12/7). -FOTO VICO/ BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN-

Presiden juga menginginkan produksi kopi masuk pada tahap industri atau hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah atau pendapatan petani kopi itu sendiri. 

Hilirisasi yang dilakukan tidak hanya pada komoditas kopi melainkan juga coklat, kakao, sawit dan komoditas perkebunan lainnya. “Ya harus seperti itu, harusnya semuanya tidak dalam bentuk mentahan, bahkan tidak hanya kopi, tetapi coklat, sawit dan semua komoditas perkebunan lainya,” katanya.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menambahkan, luas areal kopi nasional tahun 2023 mencapai 1.268.905 hektare dengan rata-rata produksi mencapai 756.097 ton atau terbesar keempat dunia. Indonesia menyumbang 6 persen dari kebutuhan kopi dunia.

Mentan mengatakan, Indonesia memproduksi 91 persen kopi robusta dan 9 persen kopi Arabika, dengan nilai ekspor tahun 2020-2022 mengalami kenaikan sebesar USD 326.451 ribu atau 40 persen, dari sebelumnya USD 821.932 ribu menjadi USD 1.148.383 ribu. Sedangkan volume ekspor naik sebesar 58.201 ton atau 15 persen dari 379.354 ton menjadi 437.555 ton.

BACA JUGA:Bagian Warisan Jalur Rempah, Lampung Dikunjungi KRI Dewa Ruci

Mentan Amran melanjtukan, khusus Provinsi Lampung, saat ini menempati posisi kedua terbesar produksi kopi nasional dengan luas perkebunan mencapai 155.165 hektare atau 108.069 ton dengan dominasi kopi robusta.

“Yang menarik adalah petani kopi Lampung Barat. Sebagian besar menerapkan teknologi sambung pucuk pada budidaya kopi Robusta dan menghasilkan produktivitas 1,1 ton per hektare atau di atas produktivitas rata-rata Nasional 0,813 ton per hektare,” ungkapnya. 

Sebelumnya, Presiden Jokowi didampingi Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meninjau langsung pelayanan pasien BPJS Kesehatan RSUD Alimuddin Umar, Kabupaten Lambar.

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyapa para pasien yang tengah mendapatkan pelayanan. Orang nomor satu di Indonesia ini juga sempat berbincang dengan para petugas kesehatan di rumah sakit pelat merah tersebut.

Kepada awak media, Jokowi mengaku pada setiap rumah sakit yang ia kunjungi diminta untuk menyiapkan Gedung guna menempatkan alat kesehatan yang akan diberikan oleh Kemenkes.

Alat kesehatan dimaksud di antaranya CT scan (Computed Tomography Scan), Cath Lab, Mammografi atau mammogram, hingga X-ray.

Alat-alat tersebut, kata dia, akan direalisasikan oleh Kemenkes dalam dua tahun anggaran, yakni tahun anggaran 2024 dan tahun anggaran 2025.

“Sebagian alatnya akan dikirim tahun ini dan sebagian tahun depan. Seluruh kabupaten/kota sama. Kalau MRI (Magnetic resonance imaging) khusus untuk rumah sakit provinsi,” tutupnya. (nop/rlmg/c1/fik)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan