Smanila Terima 1.858 Maba, Kuota PMPAP 200 Orang

VERIFIKASI: Calon peserta PMPAP Smanila saat proses verifikasi berkas.--FOTO ANGGI RHAISA

BANDARLAMPUNG - Sebanyak 3.600 peserta Seleksi Mandiri Unila (Smanila) 2024/2025 menjalani ujian tertulis berbasis komputer (UTBK), 8-10 Juli 2024. Dalam Smanila akan menerima 1.858 mahasiswa baru (maba).
 
UTBK Smanila terbagi atas dua sesi, yakni pukul 07.45-10.35 WIB dan pukul 13.00-15.50 WIB. Dari 1.858 maba Smanila akan tersebar di 79 program studi (prodi) diploma dan sarjana di delapan fakultas.
 
Smanila terdiri atas beberapa jalur masuk, yakni Mandiri Ujian Tulis, Kelas Internasional, Kerja Sama dan PSDKU, Afirmasi (PMPAP/3T), Prestasi Khusus), serta Studi Lanjut.
 
Kuota Program Mahasiswa Perluasan Akses Pendidikan (PMPAP) Unila ada sekitar 200 orang. "Hampir 2.000 pendaftar (PMPAP, Red). Namun yang diterima hanya 200 orang," jelas Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), Muhammad Komarudin.
 
Komarudin menyampaikan, penyeleksian penerimaan PMPAP Unila adalah 60 persen dari faktor ekonomi keluarga dan  40 persen nilai akademik. "Peserta PMPAP Unila berasal dari sekolah SMA/MA/SMK sederajat di Provinsi Lampung dan domisili tetap Provinsi Lampung. Seleksinya 60 persen dari faktor ekonomi keluarga dan  40 persen nilai akademik," katanya.
 
Setelah tes UTBK, kata Komarudin, peserta akan melakukan tes wawancara. ''Kemudian tim akan memverifikasi lapangan layak apa tidak sebagai mahasiswa jalur PMPAP Unila," ungkapnya.
 
Komarudin menyampaikan, penyeleksian PMPAP 2024 memang sedikit banyak ada perbedaan dari tahun lalu. ''Pertama, kualitas soal UTBM memang diperbaiki sedemikian rupa. Minta review dari regional untuk melihat kualitas soal, sehingga memang betul-betul ini bisa berjalan dengan baik karena calon-calon yang berkualitas," katanya.
 
Kedua, kata Komarudin, sistem penyeleksian juga lebih baik dari dari tahun lalu. ''Sistem penyeleksian juga sudah lebih baik dari tahun lalu karena juga review oleh tim pengembangan soal UTBK nasional. Sistem ini bisa dipercaya oleh calon mahasiswa yang tes dan tidak merugikan peserta," jelasnya.
 
Komarudin menyampaikan, Unila menyediakan 25 pewawancara untuk peserta PMPAP tanpa pergantian sesi sehingga diharapkan penilaian bisa lebih objektif.
 
"Peserta juga diperiksa menggunakan metal detector sehingga menghasilkan sistem seleksi yang adil bagi semua peserta dan sistem seleksi yang transparan," ucap Komarudin.
 
Komarudin menjelaskan, wawancara peserta calon PMPAP ini bertujuan memastikan keabsahan berkas yang diunggah sesuai kenyataan.
 
''Hasil wawancara akan langsung di-input untuk menghindari intervensi pihak manapun. Setelah itu hasilnya dikunci," ungkap Komarudin.
 
Komarudin menambahkan, peserta yang lolos PMPAP akan mendapat keringanan berupa pembebasan UKT selama delapan semester dan tidak perlu membayar Iuran Pengembangan Institusi (IPI).
 
''Proses wawancara juga dilakukan untuk peserta yang mendaftar melalui jalur prestasi dan kelas internasional. Lokasi penyelenggaraan wawancara mencakup Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) untuk kelas internasional dan di Rektorat Lt. IV untuk jalur prestasi," kata Komarudin.
 
Komarudin melanjutkan, peserta Smanila yang melalui jalur UTBK PMPAP  tes wawancara. ''Kemudian tim turun ke lapangan untuk survei dan pengumuman kelulusan pada 16 Juli 2024.
 
Lebih rinci, Komarudin menyampaikan bahwa terdapat 3.600 peserta seleksi mandiri di semua jalur. ''Unila memulai penyelenggaraan UTBK Smanila hari pertama di UPT TIK. Peserta UTBK didukung dengan fasilitas berupa perangkat komputer yang terkoneksi jaringan dan sistem keamanan yang baik sehingga tidak bisa diintervensi pihak luar.
 
 
Sementara itu, Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., I.P.M., ASEAN.Eng. melakukan monitoring terkait pelaksanaan UTBK di Gedung UPT TIK Unila, Senin (8/7). Pelaksanaan UTBK diikuti sekitar 600-an peserta. 
 
Kehadiran Prof. Lusmeilia disambut baik Humas PMB Muhamad Komarudin, S.T., M.T. beserta tim PMB Unila di UPT TIK Unila. Prof. Lusmeilia menyatakan, pelaksanaan UTBK sudah sesuai dengan prosedur operasional baku (POB) yang ditetapkan pusat.
 
''Fasilitas yang disiapkan juga memenuhi persyaratan, baik dari segi sarana dan prasarana seperti ruangan, peralatan, maupun perangkat yang digunakan," kata Prof. Lusmeilia.
 
Prof. Lusmeilia berharap agar persiapan, sistem, dan penyelenggaraan Smanila berjalan baik. ''Meskipun aspek keamanan sudah memadai, panitia pengawas diharapkan lebih adaptif dalam mengatasi berbagai tantangan yang mungkin muncul selama proses ujian. Seperti perubahan kebijakan atau kondisi tak terduga lainnya," ujarnya.
 
Dengan peningkatan kualitas proses seleksi PMB yang lebih proaktif (profesional, akuntabel, transparan, dan informatif), Unila dapat menghasilkan sumber daya manusia unggul dari para calon mahasiswa. "Ini semua demi terciptanya Indonesia Emas dan mengembalikan marwah Unila sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia," ucap Prof. Lusmeilia. (*)
 
 
 

Tag
Share