Perayaan Tahun Baru Islam: Sejarah, Filosofi, Makna, Peluang, dan Tantangan
Ketua MUI Provinsi Lampung, H. Suryani M. Nur-FOTO IST -
Oleh:
H. Suryani M. Nur
Ketua MUI Provinsi Lampung
A. Sejarah Tahun Baru Islam
Sejarah tahun baru Islam dimulai dengan hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Hijrah ini menandai awal dari penanggalan Hijriah yang digunakan oleh umat Islam hingga kini.
Tahun baru Islam jatuh pada tanggal 1 Muharam, sebagai awal dari bulan pertama dalam penanggalan tahun Hijriah. Perayaan tahun baru Islam sering diisi dengan kegiatan ibadah dan sosial.
BACA JUGA:Panutan yang Baik Berperan Membentuk Karakter Anak
Umat Islam biasanya mengisi malam pergantian tahun dengan mengerjakan salat malam, zikir, dan tadarus Alquran. Selain itu diadakan pengajian dan ceramah agama untuk memperkuat keimanan umat Islam.
Bahkan di Indonesia sudah menjadi tradisi, tahun baru Islam dirayakan dengan berbagai kegiatan yang diadakan oleh masjid atau musala, majelis taklim, dan lembaga keagamaan lainnya yang dihadiri oleh jamaah yang turut merayakan pergantian tahun dengan sukacita dan kebersamaan.
Di Indonesia perayaan tahun baru Islam membawa nilai-nilai keagamaan, kebersamaan, dan toleransi. Perayaan ini bukan hanya tentang meningkatkan ibadah, tetapi juga memperkuat persaudaraan antarumat beragama.
Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah dan makna perayaan tahun baru Islam, diharapkan umat Islam dapat menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA:Kekuatan Orang yang Senang Melakukan Segala Sesuatu Sendiri
B. Tradisi dan Perayaan Tahun Baru Islam di Indonesia