Bangun RS Penyakit Dalam dengan Dana Rp141 M

BANGUN RS: Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana saat diwawancarai soal rencana pembangunan Rumah Sakit Daerah Penyakit Dalam.-FOTO MELIDA ROHLITA -

BANDARLAMPUNG - Pemerintah Kota Bandarlampung berencana membangun Rumah Sakit Daerah Penyakit Dalam senilai ratusan miliar dalam waktu dekat ini. Hal itu diungkapkan Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana.

Bunda Eva –sapaan akrabnya– menyebut jika Rumah Sakit Daerah Penyakit Dalam akan dibangun dengan dana Rp141 miliar.

“Insya Allah kita akan bangan Rumah Sakit Daerah Penyakit Dalam dengan dana Rp141 miliar dana dari pusat. Tapi, kita (APBD, Red) menyiapkan Rp50 miliar karena kita ingin jadi rumah sakit percontohan,” kata Bunda Eva.

Menurut Bunda Eva, pembangunan rumah sakit tersebut direncanakan  dibangun menjadi sepuluh tingkat, termasuk pelayanan VVIP di dalamnya. “Nanti ada 10 tingkat, termasuk pelayanan untuk VVIP,” ucapnya.

Selain itu, kata Bunda Eva, pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan lima rumah sakit pusat untuk pembinaan. Di antaranya RSCM dan lainnya. ‘’Nanti kita juga akan minta bantuan dari dokter-dokter dari pusat supaya tidak lagi ke luar negeri lagi hanya ke Bandarlampung,” ungkapnya.

BACA JUGA:Ratusan Warga Ikuti Khitanan Massal Gratis

Dengan demikian, kata Bunda Eva, tidak menutup kemungkinan akan  terdapat perekrutan dokter dan tenaga kesehatan secara besar-besaran. “Tidak menutup kemungkinan akan banyak perekrutan dokter dan tenaga kesehatan dengan adanya gedung baru ini,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) A. Dadi Tjokro Dipo dr. Teti Herawati menyebut pembangunan gedung baru bukan hanya untuk pelayanan penyakit dalam, namun juga untuk penambahan ruang rawat inap.

Ya, seperti diketahui Kementerian BUMN yang sebelumnya telah menyatakan bakal membangun Rumah Sakit Jantung di Bandarlampung berakhir batal.

Meski begitu, Pemkot Bandarlampung tidak berkecil hati karena bakal membangun Rumah Sakit Daerah Penyakit Dalam sendiri yang letaknya masih di lingkup RSD A. Dadi Tjokro Dipo.

“Tempatnya masih yang sama, karena itu kan bekas gedung perhubungan. Tapi, sudah dihibahkan ke rumah sakit kota semua,” kata dr. Teti.

Menurut dr. Teti, kini pihaknya tengah bersiap pada proses perencanaan pembangunan tersebut dengan melibatkan Dinas PU yang membangun di dalamnya. “Tapi kalau soal dana, saya kurang paham berapa jumlah anggarannya di perubahan atau di murni bisa ditanyakan ke PU mereka penyelenggaranya,” ujarnya. (*)

 

Tag
Share