RAHMAT MIRZANI

Unila Edukasi dan Sosialisasi Pencegahan Stunting di PAUD Anggrek Putih Bandarlampung

Tim Dosen PKM Unila foto bersama orang tua dan siswa PAUD Anggrek Putih usai memberikan edukasi dan sosialisasi pencegahan stunting. -FOTO DOKUMENTASI TIM DOSEN PKM UNILA-

Oleh: Dian Septinova, S.Pt., M.T.A. (Ketua Tim), drh. Madi Hartono, M.P., Dr. dr. Ety Apriliana, M.Biomed. 

BANDARLAMPUNG - Stunting dapat menjadi prediktor rendahnya kualitas sumber daya manusia terhadap produktivitas dan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Sehingga, pencegahan dan penanggulangan stunting ini sangat penting. 

Hal itu melatarbelakangi Tim Dosen Universitas Lampung melakukan pengabdian kepada masyarakat (PKM) terkait adanya edukasi dan sosialisasi pencegahan stunting.

Kali ini, Tim Dosen PKM Unila melakukan edukasi dan sosialisasi pencegahan stunting melalui gerakan gemar konsumsi telur bersama orang tua dan siswa PAUD Anggrek Putih, Bandarlampung. 

BACA JUGA:Melawan Kutukan 43 Tahun

Hal ini dibenarkan oleh Dian Septinova, S.Pt., M.T.A., Ketua Tim PKM Unila di PAUD Anggrek Putih, kepada Radar Lampung, Minggu, 30 Juni 2024.

Dian menyampaikan kegiatan Tim Dosen PKM Unila ini memberikan berbagai manfaat terutama mitra dapat langsung terlibat dalam pencegahan stunting. Lalu, membantu pemerintah dalam mencapai target penurunan angka stunting, sekaligus juga membantu pemerintah dalam mencapai target penurunan angka stunting di Bandar Lampung.

Kemudian, balita maupun siswa PAUD terbiasa dan gemar makan telur setiap hari. "Kecintaan terhadap telur akan meningkatkan perkembangan peternakan ayam petelur di Provinsi Lampung," jelas Dian. 

Dian menjelaskan, berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian kesehatan (2022), prevalensi balita stunting sebesar 24,4 persen pada 2021. 

BACA JUGA:Spare Part Kendaraan Palsu Beredar Bebas di Bandarlampung

Angka ini sudah menurun, pada 2019 sebesar 27,67 persen namun jumlahnya masih di atas standar WHO yaitu 20 persen.

Kondisi ini tentu sangatlah memprihatinkan, sehingga pemerintah pun mengajak semua pihak untuk dapat berkomitmen membantu program penurunan stunting, sehingga target angka stunting nasional maksimal 14 persen pada 2024 tercapai. 

Berdasarkan hasil pemantauan status gizi balita di Provinsi Lampung diperoleh hasil persentase balita stunting di Provinsi Lampung pada 2022 sudah mengalami penurunan. Yakni, 15,8 persen dari pada tahun sebelumnya yaitu 18,8 persen. Tapi masih berada di atas target yaitu 14 persen. 

BACA JUGA:Tingkat Kepuasan Masyarakat atas Kinerja Polda Lampung Capai 88,7%

Tag
Share