RAHMAT MIRZANI

Pertriwulan Dua, Pemkot Klaim PAD Meningkat Dibanding Tahun Sebelumnya

TEMBUS 48 PERSEN: Pendapatan Asli Daerah (PAD) khusus pajak di Kota Bandar Lampung pada triwulan kedua 2024 mencapai 48%, menurut Plt. Kepala Bapenda Yusnadi Ferianto.-FOT OIST -

Dimana beliau mengklaim Pemerintah kota (Pemkot) Bandar Lampung  terealisasi pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2022 Bandar Lampung sebesar 69.07 persen atau Rp.645.96 miliar dari target yang ditetapkan. 

Tidak hanya itu saja, Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana juga menyampaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bandar Lampung naik tahun 2022 hingga 4.9 persen. Ini berdasarkan sumber Badan Pusat Statistik (BPS) kota Bandar Lampung.

 Hal itu disampaikannya Walikota Bandar Lampung  dalam sidang paripurna tentang Raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2022 di DPRD Bandar Lampung pada Senin, 26 Juni 2023.

 "Pemkot Bandar Lampung  menganggarkan sebesar Rp.935.17 miliar. Dan yang terealisasi sebesar Rp.645,96 miliar lebih atau 69,07 persen dari target yang ditetapkan," jelas Walikota Eva.

 Masih kata Eva Dwiana,  terealisasi 69,07 persen ini meliputi kelompok PAD yang terdiri pendapatan pajak daerah, pendapatan retribusi daerah, pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain lain pendapatan daerah yang sah.

 "PAD kota Bandar Lampung tahun Anggaran 2022 naik 14,47 Persen, dibandingkan realisasi tahun anggaran 2021," jelas Walikota Eva.

 Selain itu, Eva juga mencatat terkait kelompok pendapatan transfer. Kelompok ini terdiri dari transfer dana perimbangan dari pemerintah pusat dan provinsi Lampung. 

 "Total anggaran untuk kelompok ini sebesar Rp1,57 Triliun dan realisasinya mencapai Rp1,53 Triliun atau sekitar 97,38 persen," ucap Walikota Eva.

 Adapun kelompok lain-lain pendapatan yang sah yang dianggarkan oleh Pemkot Bandar Lampung sebesar Rp.4,5 miliar. 

 Akan tetapi, pendapatan tersebut tidak terlaksana karena dampak yang terus berlanjut dari Pandemi Covid-19.

 Sehingga dana transfer dari pusat ke daerah pada sumber pendapatan juga tidak dapat disalurkan, termasuk hibah dari pemerintah pusat.

 Lebih rinci, Eva juga memaparkan bahwa anggaran penerimaan pembiayaan yang semula direncanakan sebesar Rp.585,64 miliar lebih terealisasi sebesar Rp.172,37 miliar artinya mencapai 29,43 persen dari target. 

 "Sementara,anggaran pengeluaran pembiayaan yang dianggarkan sebesar Rp.65,27 miliar, hanya terealisasi sebesar Rp.57,27 miliar lebih atau sekitar 87,74 persen," ucapnya. (mel/abd)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan