Bawaslu Header

Gunakan REC PLN, SMKN 3 Kotabumi Jadi Inisiator Sekolah yang Peduli Energi Bersih di Provinsi Lampung

General Manajer UID Lampung Sugeng Widodo (tengah) di dampingi oleh Manajer UP3 Kotabumi Henry Nugroho, SRM KKU Wahyudi, Wakil kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK Negeri 3 Kotabumi Bagus Purlita Pujakesuma,S.Pd,MM serta perwakilan Elders Garage saat pena--Foto Tim Komunikasi PT PLN (Persero) UID Lampung

Radar Lampung, Lampung Utara – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Kotabumi secara resmi menjadi instansi pendidikan daerah pertama di Provinsi Lampung yang menggunakan energi bersih melalui pembelian Renewable Energy Certificate (REC) PLN. Hal itu sebagai bentuk kolaborasi SMKN 3 Kotabumi dan PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung dalam mendukung salah satu kebijakan pemerintah untuk mewujudkan Net Zero Emission Tahun 2060.

General Manager PLN UID Lampung Sugeng Widodo pada saat pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pada Rabu (12/06) mengatakan “Produk PLN REC adalah salah satu layanan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan listrik hijau. Sertifikat energi hijau yang dibeli dari PLN ini nantinya dapat digunakan untuk mengklaim konsumsi Listrik SMKN 3 Kotabumi disalurkan dan bersumber dari Energi Baru Terbarukan (EBT) yang diakui secara internasional” ungkapnya.

Sugeng juga menyampaikan harapannya langkah dari SMKN 3 Kotabumi ini dapat menjadi momentum awal bagi institusi pendidikan maupun pemerintahan untuk turut serta dalam mewujudkan penggunaan energi bersih.

“Langkah strategis dari SMKN3 Kotabumi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi tidak hanya bagi institusi pendidikan namun juga instansi lain baik di sektor pemerintahan dan terutama Industri-industri besar di Provinsi Lampung untuk turut serta dalam penggunaan energi bersih,” tambah Sugeng.

Kepala Sekolah Drs. Zainal Abidin, M.Pd.I., mewakili instansi SMKN 3 Kotabumi mengatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi sekolah SMKN 3 menjadi institusi pendidikan pertama di Provinsi Lampung yang ramah lingkungan.

“Kami menjalin kerjasama yang sinergis dengan PLN untuk memberikan kontribusi, dan menyukseskan program pemerintah Net Zero Emission di tahun 2060 antara lain dengan memasukkan kurikulum Konversi Motor Listrik di sekolah kami serta dengan pembelian Sertifikat Energi Hijau atau REC PLN,” tuturnya.

Zainal juga menyebutkan komitmen sekolah untuk terus mengembangkan program-program yang selaras dengan kebijakan pemerintah guna mencetak SDM unggul dan kompeten.

“Dengan penggunaan REC PLN, penambahan komunitas bengkel konversi beserta kurikulumnya kami berkomitmen untuk terus menciptakan ekosistemn pendidikan yang berkelanjutan dengan mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan,” imbuh Zainal.

 Manager PLN UP3 Kotabumi Henry Nugroho menyampaikan apresiasi kepada SMKN 3 Kotabumi yang telah berkontribusi untuk mewujudkan penggunaan energi hijau di instansi pendidikan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada SMKN 3 Kotabumi karena telah berkontribusi dalam mewujudkan penggunaan energi bersih khususnya di lingkungan instansi pendidikan dengan membeli 39 Unit REC yang setara dengan 39 MWh energi Listrik yang dihasilkan oleh pembangkit EBT PLN,” ujar Henry.

Henry juga menjelaskan REC yang diterbitkan PLN telah terverifikasi untuk memenuhi standar internasional dan juga menggunakan sistem pelacakan elektronik dari APX TIGRs untuk memastikan bahwa setelah sertifikat diterbitkan, tidak dapat dibeli atau dijual ke pihak lain.

"REC PLN ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak baik industri, bisnis, maupun rumah tangga yang membutuhkan klaim penggunaan listrik berbasis EBT (Energi Baru Terbarukan). Per Juni 2024 total penjualan REC UID Lampung sudah mendekati 122 juta rupiah,” tambahnya.

PLN juga saat ini secara proaktif terus mempromosikan REC PLN kepada berbagai golongan pelanggan untuk turut serta mendukung program penggunaan energi bersih.

“Dalam prosesnya, Priority Account Executive kami aktif mensosialisasikan melalui kunjungan pelanggan potensial untuk listrik ramah lingkungan khusunya dalam mendukung reputasi institusi, bisnis, atau industri dalam mewujudkan pengurangan emisi karbon,” tutup Henry. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan