Bawaslu Header

Demokrat Lampung Prioritaskan Kader untuk Pilkada di Lima Kabupaten/Kota

Kepala Bappilu DPD Partai Demokrat Lampung Hanifal -FOTO IST -

BANDARLAMPUNG - DPD Partai Demokrat Lampung menargetkan mengusung kader di lima kabupaten/kota dalam Pilkada 2024. Dan yang diprioritaskan Tubaba dan Waykanan.
DPD Partai Demokrat Lampung menargetkan mengusung kader sebagai bakal calon kepala daerah (cakada) di lima kabupaten/kota pada Pilkada 27 November 2024.
Ketua Tim Penjaringan Cakada Demokrat Lampung Hanifal mengatakan pihaknya memprioritaskan beberapa kabupaten/kota agar kader partai bisa mengikuti kontestasi Pilkada.
Hanifal menyebut lima kabupaten/kota tersebut di antaranya Tulang Bawang Barat, Way Kanan, Pesawaran, Metro, dan Bandarlampung.
Hal ini karena Demokrat meraih kursi DPRD yang signifikan di wilayah tersebut. Di kabupaten Tulang Bawang Barat dan Way Kanan, Demokrat merupakan partai pemenang.
Terlebih, di dua kabupaten yang keluar sebagai partai pemenang, Demokrat akan memprioritaskan untuk mengusung kader maju dalam pemilihan kepala daerah lima tahunan itu.
Partai Demokrat meraih 10 kursi dari total 40 kursi DPRD Way Kanan, dan 7 kursi DPRD Tubaba dari total 35 kursi yang ada.
Sementara untuk di Kota Bandarlampung, pihaknya sedang mengupayakan kadernya untuk mendapatkan rekomendasi sebagai bakal calon wakil walikota.
Dalam pertemuan dengan DPP, Hanifal menyampaikan bahwa target mengusung kader sebagai Cakada ini telah disampaikan oleh Ketua DPD Demokrat Lampung, Edy Irawan, kepada DPP, bersamaan dengan penjabaran hasil penjaringan Cakada Demokrat Lampung.
Termasuk penyampaian tentang Cakada yang telah mendapatkan surat tugas dari Demokrat terkait komunikasinya ke partai-partai dan calon lain.
Saat disinggung apakah bakal mengusung calon kepala daerah atau calon wakil kepala daerah di kabupaten/kota prioritas tersebut, Hanifal menyebut partainya menargetkan mengusung kader untuk maju Pilkada.
Sampai saat ini, belum ada informasi resmi kapan surat rekomendasi akan keluar.
Hanifal memperkirakan surat rekomendasi untuk Cakada di Lampung akan keluar pada awal bulan Agustus 2024 mendatang.
Setelah semua tahapan selesai, formulir B1KWK akan keluar termasuk untuk Balon Gubernur dan Wakil Gubernur.
Terkait rekomendasi Cakada yang bakal diterbitkan apakah langsung berpasangan, Hanifal menyebut di beberapa kabupaten akan diterbitkan secara berpasangan, seperti di kabupaten Tulang Bawang Barat dan Way Kanan.
Menurutnya, di Lampung sudah ada beberapa Cakada yang mendapatkan surat tugas. Dalam surat tugas itu, Cakada diminta untuk mencari pasangan. Seperti Adi Erlansyah dan Eva Dwiana yang telah mendapatkan surat tugas untuk mencari koalisi dan pasangan.
Sebelumnya DPD Partai Demokrat Lampung sudah menyerahkan sejumlah nama calon kontestan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung belum lama ini.
Diketahui, ada beberapa sosok yang mengikuti penjaringan di DPD Partai Demokrat Lampung, baik itu sebagai bakal calon gubernur maupun bakal calon wakil gubernur.
Di antaranya Rahmat Mirzani Djausal, Hanan A. Rozak, Umar Ahmad, Herman H.N., dan Arial Djunaidi.
Namun, hingga kini masih belum ada kejelasan siapa yang bakal diusung dalam kontestasi perebutan kursi BE 1 itu.
Sekretaris DPD Partai Demokrat Lampung Midi Iswanto menjelaskan, pihaknya sudah mengirimkan 120 nama-nama bakal calon kepala daerah se Lampung yang mengemballikan berkas formulir dalam penjaringan Partai Demokrat.
“Untuk Lampung belum. Kita masih menunggu dari DPP,” ujar Midi Iswanto.
Partai Demokrat masih membutuhkan waktu sebelum mengumumkan nama calon yang akan didukung pada Pilkada 2024 di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat (Jabar), dan Jawa Tengah (Jateng).
Demikian diungkapkan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menanggapi pertanyaan wartawan usai memberikan surat rekomendasi bagi Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan Maluku di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Selasa (11/6) malam.
Menurut AHY, Partai Demokrat akan menghitung secara matang kans kemenangan setiap calon pada Pilkada 2024. Karena itu, proses komunikasi politik masing-masing daerah tidak bisa disamaratakan.
“Partai Demokrat tidak ingin gegabah. Terlalu cepat tetapi tidak matang, nggak bagus. Terlalu lambat dan ketinggalan, rugi sekali. Jadi, artinya harus pas, it’s all about timing (ini semua tentang waktu),” ujar putra sulung mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono ini.
AHY juga mengakui, partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) memang telah menjalin komunikasi mengenai pilkada serentak akhir tahun mendatang.
“Dan semangatnya bagus. Kita ingin sama-sama melihat peluangnya bagaimana. Kalau memang ada kebersamaan yang bisa dilakukan, itu ideal. Artinya, punya kandidat yang sama-sama disepakati, yang sama-sama merasa punya kans paling besar untuk menang. Itu ideal sekali,” terang AHY.
Namun demikian, sambungnya, dinamika yang terjadi memungkinkan adanya perubahan koalisi antaranggota KIM pada Pilkada 2024. Kondisi ini terjadi karena kompleksitas pilkada bisa saja berbeda dengan pemilihan presiden dan wakil presiden.
“Tentu selalu ada dinamikanya dan itu wajar. Semua partai politik dalam Koalisi Indonesia Maju juga menyadari itu,” ungkapnya.
Diketahui, Partai Demokrat telah memberikan surat rekomendasi kepada pasangan balonkada Sumsel dan Maluku.
Untuk Sumsel, Partai Demokrat memberikan surat rekomendasi kepada mantan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru dan mantan Bupati Lahat Cik Ujang. Sementara untuk Maluku, partai berlambang mercy ini memberikan dukungan pada mantan Gubernur Maluku Murad Ismail dan politikus Partai Demokrat Michael Wattimena untuk diusung maju pada Pilkada 2024 mendatang. (jen/c1/abd)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan