Pasutri Disabilitas Semangat Bisa Wukuf Mandiri

TETAP SEMANGAT: Hasan Basri saat dibantu petugas kesehatan mengeluarkan kurma yang baru dimakannya. -Foto Aris Imam/JP-

MAKAH - Satu jamaah haji Indonesia, Hasan Basri, dengan sekuat tenaga serta dibantu tim medis berusaha mengeluarkan sumbatan yang ada di tenggoraknnya. Tak ada satu kata pun yang bisa diucapkannya.

 

Hanya sorot mata yang kuat dan penuh semangat masih terlihat menyala. Maklum, kakek berusia 75 tahun ini tak lagi bisa bicara. Akibat gangguan tiroid yang sudah dialaminya sejak lama. Kerongkongannya sudah ada lubangnya.

 

Semangat itu pula yang membuat dia harus kembali dirawat di KKHI. Gara-gara ingin menjaga kondisi fisiknya agar tetap fit menghadapi puncak haji di Armuzna (Arafah Muzdalifah Mina), kakek asal Bireun, Aceh itu memperbanyak makan.

Saking semangatnya, dia sering nekat mengonsumsi makanan-makanan yang seharusnya tidak boleh dimakannya. Terutama makanan yang lengket. termasuk makanan kesukaannya, bolu dan kurma.

 

Pada Jumat (14/6) petang, setelah makan kurma, tenggorokan sang kakek kembali tersedak. Dia sempat kesulitan bernafas. Sampai akhirnya, petugas kesehatan kloternya gerak cepat.

 

Membawanya ke KKHI di tenda misi haji 2 Arafah. ”Bolunya nempel. Sulit dikeluarkan. Ini sedang diusahakan keluar oleh tim dokter,” kata dr Intan Minofa, dokter kloter sang kakek.

 

Dia menceritakan, kejadian ini merupakan yang kedua. Sebelumnya, Hasan juga sempat tersedak. Gara-gara makan kurma. Awalnya, sempat mau dilarikan ke RS Arab Saudi. Namun, tiba-tiba dia batuk dan kurmanya keluar.

 

Sejak awal, Hasan Basri dan istrinya memang mengalami keterbatasan sejak sebelum berangkat ke tanah suci. Hasan sudah tak lagi bisa berbicara, sedangkan istrinya tuna rungu.

Tag
Share