RAHMAT MIRZANI

Sepuluh Juta Gen Z Indonesia Masih Menganggur

Ilustrasi menganggur--FOTO DIMAS PRADIPTA/JAWAPOS.COM

 

Selain itu, Monash University, Indonesia juga menawarkan kesempatan belajar di kampus Indonesia dan Australia. Kerjasama dengan PT PLN (Persero) menjadi contoh terbaru yang memungkinkan karyawannya untuk belajar satu tahun pada program Master of Business Innovation di kampus Indonesia, serta satu tahun pada program Master of Engineering di kampus Australia.

  

Memasuki tahun ketiga sejak resmi berdiri, Monash University, Indonesia membagikan sejumlah pencapaian yang memberikan dampak berarti bagi Tanah Air.

  

Di tengah lanskap politik Indonesia yang dinamis, partisipasi dan dukungan Monash University, Indonesia terhadap penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) Indonesia tahun 2024 meraih atensi luas. Kontribusi akademis oleh Universitas, mulai dari peran ilmuwan data hingga praktisi komunikasi, mencuri perhatian di berbagai platform terkemuka di tingkat internasional, nasional, dan regional. 

 

Salah satu kontribusi yang disorot adalah peluncuran Hate Speech Monitoring Dashboard, sebuah perangkat berbasis AI karya duet Associate Professor Ika Idris dan Derry Widjaja dari Monash Data and Democracy Research Hub (MDDRH), yang berkolaborasi dengah Aliansi Jurnalis Independen (AJI). 

 

Temuan dashboard ini menunjukkan kenaikan ujaran kebencian yang menargetkan kelompok minoritas, yang menggarisbawahi perlunya tindakan proaktif dalam melawan retorika yang memecah belah.

 

“MDDRH bersama dengan Monash Climate Change Communication Research Hub (MCCCRH) Indonesia Node merupakan sejumlah pusat penelitian yang didirikan oleh Universitas untuk mengatasi tantangan lokal dan global. Kami berkomitmen memainkan peran integral dalam membina generasi pemimpin dan inovator selanjutnya, seraya menciptakan masa depan yang lebih cerah dan inklusif. Sudut pandang positif ini menjadi dasar komitmen Universitas terhadap penelitian yang unggul,” jelas Associate Professor Ika Idris dari Public Policy and Management, yang juga menjabat sebagai Co-Director of the Data & Democracy Research Hub (Indonesia).

 

Adapun MCCCRH Indonesia Node sendiri baru saja meluncurkan sebuah buku berjudul ‘Navigasi Isu Perubahan Iklim di Pemilu 2024’, yang membahas kesenjangan antara kekhawatiran pemilih muda terhadap iklim dan pengabaian politik, serta menekankan pentingnya dialog yang lebih baik untuk mendorong literasi perubahan iklim di kalangan masyarakat dan pemimpin politik.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan