Hari Kedua Pemadaman Listrik di Bandar Lampung, Dua Rumah Terbakar

KEBAKARAN: Dua rumah warga terbakar di Bandarlampung diduga akibat lilin dan anak bermain korek api saat pemadaman listrik.-FOTO IST -

BANDARLAMPUNG - Pada Rabu (5/6) pagi, dua rumah warga di Kecamatan Wayhalim dan Langkapura, Bandarlampung, mengalami insiden kebakaran. Kebakaran diduga disebabkan oleh lilin dan anak yang bermain api di kamar.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Bandarlampung Anthoni Irawan mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, pemilik rumah mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.

Anthoni menambahkan, untuk mengantisipasi kebakaran, pihaknya menerjunkan 27 personel dan enam armada pemadam kebakaran. Proses pemadaman masing-masing memakan waktu dua jam dan satu jam.

Anthoni Irawan, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandar Lampung

BACA JUGA:Gubernur Arinal Ajak Semua Pihak Wujudkan Lingkungan Hijau Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca

Selama masa pemadaman listrik yang terjadi di Bandar Lampung, Damkar mengimbau masyarakat agar berhati-hati saat menggunakan alat penerangan konvensional seperti lilin dan lampu pijar yang menggunakan minyak tanah guna menghindari kebakaran.

Sebelumnya Hingga Mei 2024, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Bandar Lampung ada sebanyak 60 kasus kebakaran yang terjadi di Kota Tapis Berseri. 

Dari catatan Damkarmat Bandar Lampung, 60 kasus kebakaran tersebut didominasi penyebabnya karena terjadi korsleting listrik. 

Kepala Damkarmat Bandar Lampung, Anthoni Irawan menjelaskan 60 kasus kebakaran yang terjadi tersebut mengakibatkan sebanyak 16 rumah warga terbakar.

BACA JUGA:Polsek Sukarame Tangkap Komplotan Pencuri Spesialis Rumah Kosong Modus Tukang Rongsok

Dalam waktu lima bulan itu, Damkarmat mencatat kerugian materi yang ditimbulkan akibat peristiwa kebakaran mencapai Rp 2 miliar. 

“Dalam kurun waktu selama lima bulan, akibat kebakaran taksiran kerugian yang tercatat oleh kami mencapai Rp 2 miliar,” kata Anthoni Irawan.  

Anthoni irawan mengatakan frekuensi kebakaran tertinggi terjadi pada bulan Maret dan Januari dengan jumlah kebakaran sebanyak 20 kasus dan 19 kasus. 

Guna mengantisipasi kebakaran, Damkarmat Bandar Lampung menyiagakan 16 pos petugas yang ditempatkan di 20 kecamatan yang ada di Bandar Lampung. 

Tag
Share