RAHMAT MIRZANI

Ribuan Buruh Akan Demo Tolak Tapera

Presiden Buruh Said Iqbal -Foto disway-

"Tidak ketinggalan, dalam aksi 6 Juni, buruh juga menuntut Hapus Outsourcing Tolak Upah Murah (HOSTUM)," tandasnya.

Kebijakan tabungan perumahan rakyat (tapera) terus mendapat reaksi penolakan dari berbagai kalangan. Kali ini penolakan datang dari kalangan pengemudi transportasi online.

BACA JUGA:Minyakita Alami Kenaikan

Ketua Umum (Ketum) Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia Igun Wicaksono menegaskan, pihaknya menolak rencana iuran wajib tapera yang akan diterapkan kepada pengemudi ojek online (ojol).

”Karena sudah banyak potongan penghasilan ojol (ojek online, Red) selama ini. Mulai pajak sampai potongan aplikasi 15 hingga 25 persen. Lalu masih akan dibebani lagi untuk potongan wajib Tapera.

Akhirnya pekerja kecil seperti ojol harus dibebani oleh pemerintah. Tentu kami menolak keras,” tegas Igun saat dihubungi Jawa Pos, Senin (3/6).

Sesuai undang-undang (UU) tentang Tapera, kepesertaan memang berlaku wajib untuk semua orang. Mulai ASN, TNI, Polri, karyawan swasta, bahkan pekerja mandiri, termasuk diantaranya driver ojol.

Tapi, Igun menyesalkan belum pernah adanya komunikasi sedikit pun pemerintah dengan asosiasi. 

”Terlepas kami tidak perlu pemahaman juga dari pemerintah. Karena bagi kami, penolakan potongan wajib BP Tapera adalah harga mati tanpa ada tawaran solusi lain,” kata Igun.

Sedangkan Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) Lily Pujiati juga menolak iuran Tapera. ”Karena membebani pengemudi di tengah ketidakpastian pendapatan yang makin menurun,” cetusnya.(disway/nca)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan