Pemerintah Lunasi Dana Kompensasi BBM Subsidi ke Pertamina
KOMPENSASI: Pemerintah melunasi dana kompensasi BBM subsidi ke Pertamina, -FOTO DOK PERTAMINA-
JAKARTA- PT Pertamina (Persero) mengapresiasi dukungan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang sudah mempercepat pembayaran dana kompensasi Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi atas kekurangan penerimaan akibat penetapan harga jual eceran Jenis BBM Tertentu (JBT) Minyak Solar dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Bensin (Gasoline) RON 90 atau Pertalite periode tahun 2023.
Pertamina menerima dana kompensasi sebesar Rp43,52 triliun (termasuk pajak) atau Rp39,20 triliun (tidak termasuk pajak).
Besaran nilai kompensasi selisih harga jual formula dan harga jual eceran di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) atas kegiatan penyaluran solar dan pertalite tersebut nilainya telah direview oleh Inspektorat Kementerian Keuangan RI (Itjen Kemenkeu) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
BACA JUGA: Pmerintah Target 2 Juta Mobil dan 13 Juta Motor Listrik Mengaspal Tahun 2030
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam keterangan resminya mengungkapkan, Kemenkeu telah menuntaskan pembayaran kompensasi BBM subsidi 2023.
"Dana kompensasi sudah masuk kas perseroan dan ini wujud dukungan penuh Pemerintah kepada Pertamina untuk menjaga keberlangsungan layanan operasional BBM bersubsidi, serta mendukung working capital dan juga memperbaiki rasio-rasio keuangan perusahaan," ujar Nicke.
Nicke juga menyampaikan apresiasinya atas dukungan penuh pemerintah kepada Pertamina dalam menjaga keberlangsungan pendistribusian BBM, termasuk menjalankan program BBM Satu Harga.
BACA JUGA:Berantas Judi Online, Pemerintah Blokir 5 Ribu Rekening
Pertamina mengapresiasi pemerintah yang terus melindungi daya beli masyarakat dengan menyediakan BBM bersubsidi, yaitu solar dan pertalite.
“Kami mengimbau masyarakat untuk mengonsumsi BBM bersubsidi secara bijak dan mulai mengonsumsi BBM yang lebih ramah lingkungan sebagai salah satu bentuk dukungan masyarakat kepada pemerintah,” sambungnya.
Di tengah situasi geopolitik dunia yang tidak menentu dan tekanan terhadap mata uang rupiah seperti saat ini, maka diperlukan penggunaan BBM secara bijak dan penyaluran BBM yang tepat sasaran sehingga akan membantu Pemerintah dalam mengelola devisa dan anggaran negara.
BACA JUGA:BI Sebut Nilai Tukar Rupiah Kian Menguat di Bulan Mei
Pertamina, juga akan terus berupaya agar BBM bersubsidi secara optimal dikonsumsi oleh yang berhak.
Upaya-upaya tersebut antara lain, pertama, Pertamina menggunakan teknologi informasi untuk memantau pembelian BBM bersubsidi di SPBU secara real time untuk memastikan konsumen yang membeli adalah masyarakat yang berhak.