Kasus Kekerasan Seksual Mendominasi di Bandarlampung
Kepala Dinas PPA Bandarlampung Maryamah--
BANDARLAMPUNG - Sepanjang 2024, Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Bandarlampung mendata terdapat puluhan laporan tindak kekerasan yang menimpa masyarakat Kota Tapis Berseri.
Kepala Dinas PPA Kota Bandarlampung Maryamah mengatakan, pihaknya mencatat ada 54 orang terdiri atas korban anak dan perempuan yang mengalami kekerasan. "Kalau dari catatan kita sepanjang 2024 sejak Januari hingga Maret, ada 54 laporan kasus kekerasan perempuan dan anak di Bandarlampung," katanya, Minggu (19/5).
Menurut Maryamah, kasus kekerasan yang dialami terdiri atas kekerasan verbal dan nonverbal. ’’Namun dari banyaknya kasus yang ada, kekerasan seksual mendominasi. Sebanyak 54 perempuan dan anak itu terdiri atas 6 orang laki-laki dan 48 orang perempuan. Dari data itu yang paling banyak adalah kasus kekerasan seksual, yakni terdapat 22 kasus. Kemudian kekerasan dalam rumah tangga 13 kasus," ujarnya.
BACA JUGA:Pemprov Lampung Kejar Peningkatan Produksi Padi
Maryamah menyebut masih banyak masyarakat malu dan enggan melaporkan kejadian yang menimpanya. Karena itu, pihaknya meminta masyarakat untuk terbuka kepada relawan atau Satgas SAPA yang kerahasiaannya tetap terjaga.
Maryamah menyebut dengan ribuan relawan SAPA yang telah dibentuk Pemerintah Kota Bandarlampung, dirinya yakin tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan dapat ditekan dan diatasi.
"Apalagi sekarang ada relawan SAPA di setiap kecamatan dan kelurahan ya. Korban berani melapor. Selama ini korban kekerasan takut melapor, malu. Dengan adanya relawan SAPA ini, tentu lebih membantu kita juga lakukan pendampingan kepada korban dengan tuntas," ungkap Maryamah seraya meminta masyarakat untuk segera melaporkan jika mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari lingkungan sekitar. (mel/ful)