Bentrok Karyawan dan Keamanan Perusahaan Tebu dengan Warga Berujung Laporan Polisi
Korban bentrokan antara karyawan dan keamanan perusahaan tebu dengan warga melaporkan peristiwa dugaan penganiayaan ke Polda Lampung, Rabu 8 November 2023 malam. -Foto: Dok Radar TV-
BANDAR LAMPUNG, RADAR LAMPUNG – Insiden bentrokan antara oknum pekerja dan keamanan perusahaan tebu di Tulang Bawang (Tuba) dengan warga berbuntut panjang, Warga yang merasa menjadi korban melaporkan kasus tersebut ke Polda Lampung, Rabu 8 November 2023 malam.
Warga yang melapor adalah Sawi Zaidi. Laporan itu tertuang dalam LP Nomor: STTLP/B/485/XI/2023/SPKT/Polda Lampung. "Kami minta agar kasus ini dituntaskan secara serius," kata Penasehat Hukum korban, Dedi Wijaya usai membuat laporan di SPKT Polda Lampung seperti dikutip dari Radar TV (Grup Radar Lampung), Kamis 9 November 2023.
Laporan tersebut berisi tentang penganiayaan, pengancaman dan kepemilikan senjata api yang diduga oknum Pamswakarsa perusahaan tebu. Dia berharap, Polda Lampung dapat segera memproses laporan masyarakat yang menjadi korban tersebut dan meminta semua pihak yang terlibat segera diproses.
Sementara itu, Sawi Zaidi kepada wartawan usai memberikan laporan menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu 8 November 2023 pagi. Ketika itu mereka sedang membangun pondok di Desa Bakung Ilir, Gedung Meneng, Kabupaten Tulang Bawang.
Bentrokan bermula saat oknum keamanan perusahaan tebu mendatangi lokasi pembangunan pondok yang dilakukan oleh korban. Sempat terjadi adu mulut saat itu. Sebab oknum keamanan pihak perusahaan tebu meminta agar pondokan tersebut dibongkar. Hingga akhirnya terjadi peristiwa dugaan kekerasan terhadap warga.
Korban sendiri mengalami patah tulang dan luka serius di sejumlah bagian tubuh. Tidak hanya itu, saat peristiwa terjadi diduga juga sempat ada pengancaman dengan menembakkan senjata api ke udara. Atas peristiwa tersebut, korban langsung membuat laporan resmi ke Polda Lampung.
Sebelumnya diberitakan, tensi keamanan di Kabupaten Tulangbawang (Tuba) sedikit memanas. Hal ini dipicu oleh bentrokan antara oknum keamanan perusahaan tebu dengan masyarakat setempat, Rabu 8 November 2023.
Kejadian ini sempat viral setelah video amatir warga beredar di sosial media. Video berdurasi 29 detik tersebut memperlihatkan sekumpulan orang yang rata-rata memegang tongkat melempari sebuah tenda terpal berwarna biru. Mereka diduga tengah mengusir warga yang ada di tenda untuk pergi dari lokasi tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, video itu duga bentrokan antara oknum pekerja dan keamanan perusahaan tebu dengan masyarakat setempat. Peristiwa tersebut dikabarkan terjadi di Kilometer (KM) 26, Kampung Bakung Ilir, Kecamatan Gedung Meneng.
Mulanya, masyarakat yang menduduki lahan mereka di wilayah perusahaan tebu tersebut didatangi oleh ratusan orang yang diduga oknum karyawan dan keamanan.
Seorang warga yang enggan disebutkan identitasnya mengatakan, Ia bersama 12 orang warga lainnya telah 29 hari melaksanakan aktivitas bercocok tanam dilahan yang diklaim merupakan lahan mereka. "Tiba-tiba ratusan orang datang dan mengusir kami," katanya.
Bentrokan tak dapat dihindari sehingga mengakibatkan beberapa orang mengalami luka-luka. Sedikitnya, ada tiga orang warga mengalami luka serius. Sementara satu warga lainnya mengalami luka ringan.
Mereka kemudian berobat dan melakukan visum di RSUD Menggala pasca insiden tersebut. Yang mengalami luka-luka dikabarkan bukan hanya dari warga Masyarakat. Ada pula dari pihak pekerja atau keamanan Perusahaan. Namun mereka dilarikan ke RSUD Ahmad Yani, Metro.
Dari informasi yang didapat dari salah seorang warga, sebelum peristiwa tersebut terjadi pihak perusahaan tebu telah melaporkan masyarakat ke Polres Tulang Bawang terkait dugaan penyerobotan lahan.
Akan tetapi, dari keterangan warga tersebut, masyarakat memiliki bukti administrasi hingga akhirnya tidak terbukti. Atas kasus dugaan penganiayaan tersebut, masyarakat akan melaporkan peristiwa yang mereka alami ke Polda Lampung secepatnya.
Tidak hanya itu, masyarakat juga berharap kepada Presiden Joko Widodo dan Kapolri agar dapat menyelesaikan persoalan yang menimpa mereka. Sayang, hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak perusahaan terkait peristiwa tersebut. (nal/fik)