Takut Dimarahi Ortu karena Sepeda Motornya Hilang, Pemuda di Bandar Lampung Nekat Buat Laporan Palsu
![](https://radarlampung.bacakoran.co/upload/6fd911fc1e410a208680097e1411f180.jpg)
Pemuda di Bandar Lampung buat laporan palsu ke Polisi-FOTO IST-
RADAR LAMPUNG - Seorang pemuda asal Bandar Lampung, SM (24), warga Teluk Betung Timur, nekat membuat laporan palsu dengan alasan yang mengejutkan.
SM membuat laporan palsu karena takut ketahuan orang tuanya bahwa sepeda motornya hilang karena digelapkan dan berharap mendapatkan asuransi kehilangan sepeda motor.
Hal tersebut terungkap dari hasil pemeriksaan SM di Mapolsek Teluk Betung Timur, Bandar Lampung.
Akibat perbuatannya, SM akan dijerat dengan pasal 242 KUHPidana tentang laporan palsu, yang ancaman hukumannya maksimal 9 tahun penjara.
BACA JUGA:Tembok TPA Bakung Bandar Lampung Mulai Diperbaiki
Dalam laporannya di Mapolsek Teluk Betung Timur, SM mengaku dihadang oleh empat orang laki-laki yang menggunakan dua sepeda motor di Jalan RE Martadinata, Teluk Betung Timur, Bandar Lampung, pada Sabtu dini hari, Kamis 9 Mei 2024.
Ia mengaku diancam akan dipukuli jika tidak menyerahkan kunci kontak sepeda motornya.
Menindaklanjuti laporan tersebut, petugas segera melakukan cek tempat kejadian perkara (TKP).
Plh Kapolsek Teluk Betung Timur, AKP Toni Apriadi, menjelaskan bahwa hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi di sekitar lokasi menunjukkan adanya kejanggalan dari laporan yang diberikan oleh SM.
BACA JUGA: Bahlil Ajak Australia Kembangkan Eksosistem Baterai Listrik
"Hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi di lokasi, petugas tidak menemukan peristiwa yang dilaporkan oleh SM," jelas AKP Toni Apriadi pada Selasa, 14 Mei 2024.
Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, lanjut AKP Toni Apriadi, akhirnya SM mengaku bahwa sepeda motornya hilang karena digelapkan oleh seorang laki-laki yang dikenalnya, bukan karena dirampas, seperti yang dilaporkannya kepada pihak berwajib.
"Motornya memang hilang, namun digelapkan oleh laki-laki yang baru dikenalnya, di wilayah Kedaton," jelas AKP Toni Apriadi.
BACA JUGA:Jokowi Bilang Kenaikan Harga Beras di Indonesia Masih Rendah Dibanding Negara Lain